Selasa 24 Jun 2014 17:51 WIB

Wamentan: Bulog Diberi Ruang Impor Beras

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja menata karung-karung beras untuk rakyat miskin (raskin) di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Kelapa Gading, Jakarta.
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Pekerja menata karung-karung beras untuk rakyat miskin (raskin) di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Kelapa Gading, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melakukan antisipasi kedatangan El Nino. Salah satu upayanya yaitu memberikan peluang impor beras kepada Perum Bulog.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Rusman Heriawan mengatakan pihaknya tidak anti impor. Bulog telah mengajukan diri untuk impor beras jika diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nasional. "Bulog telah mengajukan dan diberi ruang untuk itu. Ini sedang dibicarakan dengan calon importir, tetapi belum dieksekusi," kata Wamentan di Kementerian Perdagangan, Selasa (24/6).

Impor beras yang diajukan untuk bulan Juni, Juli dan Agustus. Namun Bulog harus menunggu instruksi pemerintah sebelum menjalankan rencana tersebut. Jika impor dilakukan, penting untuk jangan sampai merusak harga di tingkat petani.

Saat ini produksi besar sudah mencapai separuh dari total produksi nasional sebanyak 76,57 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Angka ini lebih tinggi dari tahun lalu  sebanyak 71,29 juta ton GKG.

Lebih lanjut, pemerintah merasa perlu untuk menjaga produksi beras tidak turun. Antrisipasi El Nino penting, terutama di bulan Oktober, November dan Desember. "Jadi masih terlalu awal untuk mengatakan beras dari petani sudah seret," kata Rusman.

Impor menurut Wamentan tidak terjadi dengan instan. Instrumen impor perlu disipakan meskipun tidak langsung dieksekusi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement