Selasa 01 Jul 2014 13:56 WIB

Polda Jatim Awasi Tapal Kuda Jelang Pilpres

Kapolda Jatim Irjen Unggung Cahyono (kiri).
Foto: Antara
Kapolda Jatim Irjen Unggung Cahyono (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Kapolda Jatim Irjen Unggung Cahyono menegaskan, bahwa kawasan tapal kuda, yang meliputi Madura, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi akan menjadi fokus dalam pengamanan Pilpres 2014.

"Tapal kuda akan kita antisipasi dari 10 zona pengamanan pilpres, karena di Sampang dan Pamekasan sempat terjadi penghadangan petugas penyelenggara Pileg 2014, bahkan di Sampang sampai terjadi dua kali pemungutan suara ulang," katanya di Mapolda Jatim, Selasa (1/7).

Setelah memimpin upacara Hari Bhayangkara ke-68 di Mapolda Jatim, ia menjelaskan Probolinggo juga memiliki potensi permasalahan yang tinggi, karena pascapemilihan wali kota setempat pada tahun lalu juga sempat terjadi insiden perusakan kotak suara di daerah itu.

"Untuk pengamanan logistik pada kawasan Kepulauan Sumenep dan Bawean juga akan diupayakan secara maksimal untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan terburuk, termasuk ombak besar. Yang jelas, 10 zona pengamanan itu akan dijaga Brimob dan Sabhara," katanya.

Terkait berbagai potensi kerawanan itu, Polda Jatim memutuskan untuk menggeser sejumlah pejabat utama dibantu dua perwira menengah berpangkat AKBP ke setiap Korwil pada H-1 Pilpres. Mereka akan memastikan logistik sudah terdistribusi pada semua TPS tanpa kendala," katanya.

Dia mengatakan, kepolisian juga akan melakukan antisipasi kemungkinan terjadinya konflik horizontal, terutama di wilayah rawan konflik SARA, seperti Omben (Sampang) serta Puger dan Tanggul (Jember).

"Di Omben sudah ada satu kompi Brimob sejak setahun lalu, tapi akan tetap kita antisipasi, karena dalam Pemilu Legislatif 2014 sempat ada 'klebun' (kepala desa) yang dikeroyok massa. Antisipasi serupa juga kita lakukan di Puger dan Tanggul (Jember)," katanya.

Dia menambahkan, Polda juga mengantisipasi aksi teror menjelang Pilpres 2014. "Saya minta Kapolres untuk melakukan antisipasi dengan deteksi dan cegah dini. Mereka yang memiliki identitas tidak jelas harus dicek," katanya.

Mengenai kondisi Jatim terkini, ia mengatakan kondisi Jatim saat ini cukup kondusif dan aman sejak masa kampanye dan diharapkan akan tetap hingga pencoblosan pada Pilpres 2014.

"Alhamdulilah, kondisi Jatim saat ini masih aman dan kondusif karena kami telah menurunkan tiga unit pasukan untuk mengawal capres dan cawpres selama di Jatim yang masing-masing unit ada 31 personel, termasuk bila capres-cawapres menggunakan helikopter," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement