REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Kapolda Jatim Irjen Unggung Cahyono menegaskan, bahwa kawasan tapal kuda, yang meliputi Madura, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi akan menjadi fokus dalam pengamanan Pilpres 2014.
"Tapal kuda akan kita antisipasi dari 10 zona pengamanan pilpres, karena di Sampang dan Pamekasan sempat terjadi penghadangan petugas penyelenggara Pileg 2014, bahkan di Sampang sampai terjadi dua kali pemungutan suara ulang," katanya di Mapolda Jatim, Selasa (1/7).
Setelah memimpin upacara Hari Bhayangkara ke-68 di Mapolda Jatim, ia menjelaskan Probolinggo juga memiliki potensi permasalahan yang tinggi, karena pascapemilihan wali kota setempat pada tahun lalu juga sempat terjadi insiden perusakan kotak suara di daerah itu.
"Untuk pengamanan logistik pada kawasan Kepulauan Sumenep dan Bawean juga akan diupayakan secara maksimal untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan terburuk, termasuk ombak besar. Yang jelas, 10 zona pengamanan itu akan dijaga Brimob dan Sabhara," katanya.
Terkait berbagai potensi kerawanan itu, Polda Jatim memutuskan untuk menggeser sejumlah pejabat utama dibantu dua perwira menengah berpangkat AKBP ke setiap Korwil pada H-1 Pilpres. Mereka akan memastikan logistik sudah terdistribusi pada semua TPS tanpa kendala," katanya.
Dia mengatakan, kepolisian juga akan melakukan antisipasi kemungkinan terjadinya konflik horizontal, terutama di wilayah rawan konflik SARA, seperti Omben (Sampang) serta Puger dan Tanggul (Jember).
"Di Omben sudah ada satu kompi Brimob sejak setahun lalu, tapi akan tetap kita antisipasi, karena dalam Pemilu Legislatif 2014 sempat ada 'klebun' (kepala desa) yang dikeroyok massa. Antisipasi serupa juga kita lakukan di Puger dan Tanggul (Jember)," katanya.
Dia menambahkan, Polda juga mengantisipasi aksi teror menjelang Pilpres 2014. "Saya minta Kapolres untuk melakukan antisipasi dengan deteksi dan cegah dini. Mereka yang memiliki identitas tidak jelas harus dicek," katanya.
Mengenai kondisi Jatim terkini, ia mengatakan kondisi Jatim saat ini cukup kondusif dan aman sejak masa kampanye dan diharapkan akan tetap hingga pencoblosan pada Pilpres 2014.
"Alhamdulilah, kondisi Jatim saat ini masih aman dan kondusif karena kami telah menurunkan tiga unit pasukan untuk mengawal capres dan cawpres selama di Jatim yang masing-masing unit ada 31 personel, termasuk bila capres-cawapres menggunakan helikopter," katanya.