Oleh: Wachidah Handasah

Seperti halnya tempered glass, peranti berjenis general glass juga berpotensi menimbulkan pecahan dengan serpihan-serpihan tajam.

Menilik hal itu, Tias menyarankan para ibu untuk memilih peranti kaca dari jenis heat resistant glass karena lebih aman.

Jepang melarang

Di sejumlah negara, seperti Korea Selatan, Taiwan, dan Amerika Serikat (AS), pernah terjadi beberapa insiden berkaitan dengan tempered glass. “Bahkan di Jepang, tempered glass dilarang digunakan sebagai peranti makanan,” ujar Tias.

Mengapa Jepang melarang tempered glass? Larangan itu dibuat menyusul insiden lunch box dari tempered glass yang jatuh dan pecah dengan banyak serpihan kaca hingga melukai bola mata seorang siswa sekolah dasar.

Sejak saat itu, Pemerintah Jepang secara resmi melarang penggunaan tempered glass sebagai peranti makanan.

Dr Andreas Kasper, peneliti sekaligus dosen Fakultas Keramik, Kaca, dan Bahan Bangunan pada Universitas RWTH Aachen, Jerman, juga menyatakan bahwa peranti kaca dari jenis heat resistant glass lebih aman dibandingkan tempered glass.

Dalam pembuatannya, katanya, tempered glass diproses secara konstan dan melalui proses penguatan secara bersamaan. “Namun, di bagian dalam peranti tersebut tidak dapat diproses dengan baik. Ketika mengalami perubahan suhu atau terkena goresan, tempered glas akan mudah pecah.”

Karena itu, ia tidak merekomendasikan tempered glass digunakan sebagai peranti makan dan memasak. Hal ini karena peranti kaca tersebut berpotensi meledak jika mengalami perubahan suhu atau goresan. Dr Kasper pun menyimpulkan, peranti kaca yang aman, yakni heat resistant glass yang terbuat dari borosilikat.

Nah, sekarang cermati peranti kaca milik Anda. Apakah terbuat dari borosilikat dan termasuk jenis heat resistant glass? Begitu pun Anda yang sedang menimbang-nimbang untuk menambah koleksi peranti berbahan kaca di dapur, pastikan jangan sampai salah pilih, ya!

Terpopuler

01 January 1970, 07:00