REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU - Kelompok militan Al Shabaab menembak mati tiga tentara Somalia di ibu kota Mogadishu. Serangan keempat ini terjadi sejak awal bulan puasa Ramadhan.
Juru bicara militer Al Shabaab, Sheikh Abdiasis Abu Musab, mengatakan mereka melakukan serangan di Mogadishu selatan, Afarta Jardiin, pada Kamis (2/7).
''Kami telah menembak mati sembilan tentara pemerintah di Mogadishu sejak Ramadhan dimulai. Kami seharusnya melanjutkan operasi tersebut dengan lebih intensif,'' kata Abu Musab seperti dilansir Standardmedia.
Sebelumnya, kelompok tersbut mengatakan juru tembak mereka menempak mati tiga orang pada hari Ahad (29/6). Mereka juga menembak tiga petugas pemerintah pada hari senin (30/6) dalam dua ledakan bom berbeda.
Pemerintah dan penjaga perdamaian uni Afrika telah memperketat keamanan untuk mencoba menghentikan serangan Ramadhan yag dilakukan oleh kelompok Al Shaabab. Kelompok ini telah melakukan kampanye selama tujuh tahun untuk memaksakan interpretasi yang kuat terhadap hukum Islam di negara mayoritas Kristen.
Para militan memandang orang yang bekerja di pemerintahan, seperti petugas keamanan, sebagai kaki tangan nonmuslim karena keterlibatan mereka dengan kekuatan tentara Uni Afrika, PBB, dan negara-negara Barat di Somalia. Polisi Nur Jamac mengatakan, Al Shabaab telah menembak tiga tentara di bagian kepala pada hari Selasa (1/7) ketika mereka sedang berbincang-bincang di jalan.
Tahun lalu, Al Shabaab telah menewaskan puluhan orang dalam gerakan gerilya di Kantor PBB, kantorpresiden, parlemen, dan pengadilan di Mogadishu. Dalam serangan terpisah, polisi di distrik Afgoye mengatakan ada dua klan lebih tua yang dibunuh dengan pistol pada hari Senin (30/6).