REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Kelompok orang bersenjata dilaporkan menyerang kompleks pemerintahan di provinsi Baida, Yaman tengah, Kamis (6/4) waktu setempat. Kementerian pertahanan Yaman mengatakan persitiwa yang menyulut bentrokan itu menewaskan dua penyerang dan melukai tiga polisi.
"Sebuah kelompok... bersenjata" menyerang kompleks yang mencakup tempat tinggal wakil gubernur Baida, Sinan Halqum, kata situs berita kementerian itu 26sep.net mengutip seorang juru bicara militer.
Juru bicara itu tidak memberikan penjelasan terinci lebih lanjut mengenai penyerang, yang dicapnya "teroris".
Yaman Utara dan Yaman Selatan secara resmi bersatu membentuk Republik Yaman pada 1990 namun banyak pihak di wilayah selatan, yang menjadi tempat sebagian besar minyak Yaman, mengatakan bahwa orang utara menggunakan penyatuan itu untuk menguasai sumber-sumber alam dan mendiskriminasi mereka.
Negara-negara Barat, khususnya AS, semakin khawatir atas ancaman di Yaman, termasuk kegiatan Alqaidah di Semenanjung Arab (AQAP).
AS ingin presiden baru Yaman, yang berkuasa setelah protes terhadap pendahulunya membuat militer negara itu terpecah menjadi kelompok-kelompok yang bertikai, menyatukan angkatan bersenjata dan menggunakan mereka untuk memerangi kelompok tersebut.