REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ferry Kurnia Rizkiyansyah memastikan sebagai penyelenggara pemilu, KPU tidak berpihak pada kubu calon presiden manapun. Jika didapati masalah pada saat pemungutan suara di Hong Kong, Ahad (6/7) kemarin, menurutnya bukan berarti KPU bersikap tidak netral.
"Kami ingin pastikan penyelenggara tidak dalam pihak berpihak pada manapun, bahwa terjadi situasi yang diberitakan bukan berarti dikatakan berpihak," kata Ferry, di kantor KPU, Jakarta, Senin (7/7).
Sebelumnya, pada Ahad sore, jejaring sosial facebook dan twitter diramaikan isu tentang pemilu di Hong Kong yang nyaris rusuh. Lantaran ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) tidak bisa menggunakan hak pilihnya di TPS yang dibangun di Victoria Park, Hong Kong.
Mereka tidak bisa memilih karena TPS sudah ditutup pada pukul 17.00 waktu setempat. Sementara penyelenggara pemilu disebut tidak berupaya mengakomodir kepentingan pemilih.
Bahkan, di twitter dan facebook beredar foto Komisioner KPU Sigit Pamungkas yang sedang melakukan pemantauan di Hong Kong. Dalam foto tersebut, dituliskan Sigit mengatakan TPS akan dibuka kembali selama pemilih memilih capres tertentu.
"Karena ga bisa memilih karena waktu bukan berarti ada keberpihakan. (Itu) terlalu mengeneralisir keadaan yang ada," ujar Ferry.