REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, Totok Hermiyanto, meminta masyarakat waspada dalam menukarkan uang. Ia mengimbau masyarakat sebaiknya menukar uang di tempat resmi, jangan di tempat penukaran liar.
Ia berpendapat masyarakat harus berhati-hati dan teliti dalam transaki terutama di sejumlah pasar tradisional juga tempat penukaran uang liar jelang lebaran Idul Fitri. "Penukaran uang liar jelang Lebaran rawan terjadi transaksi uang palsu, sebaiknya warga mendatangi tempat resmi sehingga bisa terhindar," katanya di Cirebon, Selasa (8/7).
BI mengajak warga Cirebon untuk menghindari penukaran uang liar karena rawan penukaran uang palsu. "Sebaiknya masyarakat menukar uang di tempat yang telah ditunjuk oleh pemerintah karena bisa terhindar dari peredaran uang palsu," katanya.
Menurut dia, penukaran uang kini dilakukan di sejumlah bank pemerintah dan swasta, untuk di BI sementara tidak melayani. BI Cirebon tidak melakukan penukaran uang, kata dia, hindari antrean di BI dan memudahkan masyarakat dengan dibuka pintu layanan bank lain.
Di pihak lain, ia menyinggung kalau terdapat peredaran uang palsu, tidak ada kaitannya dengan Pemilihan Umum 2014. Berdasarkan hasil pantauan Bank Indonesia jelang Pilpres 2014 di wilayah Kabupaten dan Cirebon, Majalengka, "Indramayu, Kuningan rendah dibandingkan sebelumnya, meski pihaknya tetap mewaspadai kemungkinan beredarnya uang palsu," ujar dia.