REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dewan Keamanan PBB berencana menggelar perundingan darurat pada Kamis mengenai peningkatan kekerasan antara Israel dan HAMAS menyusul munculnya permintaan dari Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, dan delegasi dari negara-negara Arab.
Dalam pertemuan yang akan berlangsung pada pukul 10.00 waktu setempat (atau 21.00 WIB) itu, Ban akan memaparkan situasi terakhir di Gaza. Setelah itu, ke-15 anggota Dewan Keamanan akan melakukan konsultasi tertutup.
Duta Besar Kuwait untuk PBB, Mansour al-Otaibi, sebelumnya mendesak Dewan Keamanan untuk menghentikan agresi Israel yang memakan korban rakyat Palestina di tengah konflik antara Israel dengan HAMAS yang menguasai Jalur Gaza.
"Saya berpendapat sudah waktunya Dewan Keamanan menyatakan sikap atau resolusi," kata al-Otaibi, yang mewakili negara-negara Arab, kepada sejumlah wartawan.
Sementara Duta Besar Arab Saudi, Abdullah al-Muallimi, mengatakan bahwa penggunaan kekuatan militer dari Israel yang tidak proporsional adalah hal yang tidak dapat dibenarkan. Dia menyeru Dewan Keamanan untuk segera mengintervensi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan bagi keselamatan rakyat Palestina.