Sabtu 12 Jul 2014 04:27 WIB

AS Tawarkan Pengaruh untuk Gencatan Senjata di Jalur Gaza

 Warga Palestina bersama tim penyelamat mencari korban di bawah reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan udara Israel di Rafah di Jalur Gaza, Jumat (11/7).  (Reuters/Ibraheem Abu Mustafa )
Warga Palestina bersama tim penyelamat mencari korban di bawah reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan udara Israel di Rafah di Jalur Gaza, Jumat (11/7). (Reuters/Ibraheem Abu Mustafa )

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Amerika Serikat pada Jumat mengatakan pihaknya siap memainkan pengaruhnya di Timur Tengah dalam upaya untuk menciptakan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Tawaran AS itu muncul satu hari setelah Presiden Barack Obama menelepon Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menawarkan bantuan mengakhiri tembakan roket Hamas serta serangan-serangan udara Israel yang telah menewaskan 100 warga Palestina di Gaza.

"Amerika Serikat memiliki sejumlah hubungan yang bisa kami pergunakan di wilayah untuk mengupayakan diakhirinya penembakan roket yang berasal dari Gaza dan, seperti yang kita lihat pagi ini, dari Lebanon," kata juru bicara Gedung Putih Josh Earnest.

"Kami tertarik menjalankan langkah-langkah seperti yang kami lakukan sekira satu setengah tahun lalu pada November 2012 untuk memperlancar gencatan senjata dan menurunkan ketegangan."

Pada saat itu, Amerika Serikat bekerja sama dengan Mesir menjadi perantara kesepakatan guna mengakhiri pertempuran delapan hari antara Israel dan Hamas.

Namun, tidak jelas apakah pendekatan seperti itu akan kembali berhasil.

Presiden Mesir saat itu, Mohammed Morsi, yang memiliki kontak dengan Hamas, sudah digulingkan dan pemerintahan baru telah mengambil tindakan keras terhadap kelompok gerilyawan Palestina.

Pengaruh Washington sendiri kemungkinan sudah mengikis, dilihat dari kegagalan upaya perdamaian yang ditengahi AS antara Israel dan Palestina.

Earnest menekankan bahwa Israel berhak membela dirinya dari serangan roket dan mengatakan semua pihak harus mencoba melindungi warga sipil.

"Adalah hal jelas bahwa warga-warga sipil, termasuk anak-anak telah terbunuh. Ini hal yang tragis dan kami menyatakan duka cita kepada para keluarga," kata Earnest.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement