REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) mengakui persiapan haji tahun ini masih menghadapi sejumlah kendala. Salah satunya pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun ini.

Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag, Ahda Barori, mengatakan, hingga batas pelunasan tahap pertama antara 11 Juni-10 Juli, calon haji (calhaj) yang belum melunasi sebanyak 11.104 calhaj dari 155.200 calhaj reguler. Artinya, yang sudah melunasi sebanyak 144.096 calhaj. "Atau sekitar 92,85 persen," ujarnya dalam Pembekalan Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Tahun 2014 di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Sabtu (12/7) malam.

Untuk itu, lanjut dia, Kemenag membuka pelunasan tahap kedua yakni antara Senin sampai Kamis pekan depan (14-17 Juli 2014). Kemenag masih membuka pelunasan pada tahap ketiga pada 21-24 Juli.

Bila sampai batas akhir pelunasan tahap ketiga atau 24 Juli 2014, calhaj belum melunasi, maka kuota akan dikembalikan ke masing-masing provinsi sesuai nomor urut. Oleh Kemenag, provinsi diberi batas waktu sampai 22 Agustus 2014 untuk mengisi kuota atau satu pekan sebelum keberangkatan kloter (kelompok terbang) pertama pada 1 September 2014.

"Kami masih menunggu sampai batas pelunasan. Padahal, masih banyak calhaj yang ingin berangkat, sampai ada yang sudah daftar dan menunggu hingga 18 tahun," jelasnya.

Masa tunggu hingga 18 tahun dinilai masih singkat dibandingkan calhaj di Malaysia, yang saat daftar kemudian masuk waiting list hingga 42 tahun. Maka itu, Ahda berharap calhaj yang belum melunasi segera melunasi pembayaran BPIH. Apalagi, informasi pelunasan sudah disampaikan sejak lama dan tahap pertama berlangsung satu bulan.

Jumlah kuota haji Indonesia pada tahun 2014 sebanyak 168.800 orang, dengan rincian 155.200 orang haji reguler dan sisanya 13.600 orang haji khusus. Semua jamaah diberangkatkan mulai 1 September 2014 dalam 371 kelompok terbang (kloter) di 12 embarkasi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika