Selasa 15 Jul 2014 14:57 WIB

Ayyamul Maghfirah

Istighfar (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Istighfar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ustaz Ahmad Dzaki MA

Alhamdulillah, saat ini kita berada pada 10 hari kedua bulan suci Ramadhan. Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad SAWw disebutkan 10 hari kedua di bulan Ramadhan adalah hari-hari turunnya ampunan Allah SWT (ayyamul maghfirah).

Dalam kehidupan ini, kita banyak melakukan perbuatan dosa. Mata kita pernah melihat hal-hal yang dilarang, telinga kita pernah mendengar hal-hal yang dilarang, mulut kita pun pernah membicarakan hal-hal yang dilarang agama.

Begitu juga tangan kita sering berbuat dosa, kaki kita juga pernah melangkah ke tempat-tempat yang dilarang, dan masih banyak anggota tubuh kita yang lain yang berpotensi melakukan perbuatan dosa.

Kalau kita hitung dalam sehari, lebih banyak perbuatan dosa yang kita lakukan daripada perbuatan baik. Seandainya perbuatan kita bisa ditimbang di dunia ini, pasti akan lebih berat perbuatan jelek daripada perbuatan baik, namun sayang di dunia tidak ada timbangan amal , yang ada timbangan amal hanyalah di akhirat kelak.

Karena itu, kita harus memanfaatkan 10 hari kedua bulan Ramadhan ini dengan banyak bertaubat kepada Allah SWT, minimal kita harus banyak membaca istighfar.

Jangan dihitung-hitung bacaan istighfar kita, karena dosa-dosa kita juga tak terhitung saking banyaknya, selain itu kita juga harus banyak melakukan shalat sunat taubat, memohon ampun kepada Allah SWT atas segala dosa yang telah kita perbuat.

Kalau kita banyak berdosa kepada Allah, maka cara untuk melebur dosa adalah dengan bertaubat kepada Allah SWT. Sekaranglah waktunya di 10 hari kedua bulan Ramadhan. Jika kita memiliki salah dan dosa kepada sesama manusia, cara meleburnya dengan meminta maaf kepadanya.

Taubat yang benar adalah taubat yang sungguh-sungguh yang memiliki tiga kriteria. Pertama, memohon ampun kepada Allah SWT atas segala perbuatan dosa yang pernah kita perbuat.

Kedua, berjanji dengan keteguhan hati untuk tidak megulangi perbuatan dosa tersebut dan ketiga banyak melakukan perbuatan baik karena perbuatan baik yang kita lakukan akan dapat menghapus perbuatan buruk yang telah kita lakukan.

Rasulullah SAW bersabda, “Dan ikutilah perbuatan jelek dengan perbuatan baik, karena itu akan dapat menghapusnya, dan bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang baik.

Taubat yang kita lakukan haruslah taubatan nasuha. Artinya taubat yang sungguh-sungguh dan tidak akan mengulangi lagi perbuatan dosa yang telah kita perbuat.

Bilamana di 10 hari kedua bulan Ramadhan ini kita gunakan dengan baik untuk mohon ampun kepadaNya, insya Allah dosa-dosa kita yang terdahulu diampuni oleh Allah SWT, walaupun dosa itu menggunung.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement