Rabu 16 Jul 2014 01:12 WIB

Kereta Bawah Tanah Anjlok di Rusia, 19 Tewas 50 Luka-Luka

Petugas mengevakuasi korban anjloknya kereta bawah tanah di Moskow, Rusia
Foto: usatoday.com
Petugas mengevakuasi korban anjloknya kereta bawah tanah di Moskow, Rusia

REPUBLIKA.CO.ID,  MOSKOW -- Kecelakaan metro di Moskow, Rusia, hari Selasa (15/7), menelan setidaknya 19 korban tewas, dan puluhan luka-luka, demikian disebutkan Kementerian Urusan Darurat Rusia. Kantor berita Itar-Tass mengutip pejabat urusan kesehatan menyebut, 50 orang mengalami luka parah.

Kecelakaan terjadi pagi hari pada jam sibuk, saat kereta komuter mengerem mendadak antara Boulevard Slaviansky dengan Park Pobedy (Alun-alun Kemenangan), di barat ibukota Moskow, dan menyebabkan kereta anjlok. Sebagian korban luka diangkut dengan tandu melalui terowongan, sementara yang luka serius diterbangkan ke Rumah Sakit dengan helikopter.

Penyebab salah satu kecelakaan metro terburuk ini dilaporkan adalah masalah listrik. "Kereta melambat tiba-tiba, lampu padam, dan muncul percikan api dan asap. Kami terjebak di dalam," seorang penumpang berkisah di sebuah TV Rusia.

"Kami terperangkap dan hanya bisa lolos berkat mukjizat saja. Saya pikir tadinya, sudah tamat. Banyak orang terluka, terutama yang di gerbong depan karena kereta saling bertubrukan satu sama lain," ujar seorang penumpang lainnya dikutip kantor berita Reuters.

Sejumlah jenazah telah dikeluarkan dari gerbong yang hancur. "Tapi sebagian masih berada di bawah tanah," kata seorang petugas.

Kereta komuter sarat penumpang itu mengalami kecelakaan saat bergerak dari barat laut Moskow ke arah pusat kota. Menurut laporan BBC, terowongan tempat kecelakaan terjadi, dibangun sekitar 10 tahun lalu.

Banyak kritik menyebut, pihak berwenang terlalu berfokus pada upaya memperluas jaringan metro, namun tak terlalu menaruh perhatian pada pemeliharaan. Alun-alun Pobedy adalah stasiun Metro paling dalam di Moskow, dengan kedalaman 84 meter, mengakibatkan operasi penyelamatan jadi sangat berat.Tidak ada orang asing yang menjadi korban luka, sebut kantor berita Interfax.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement