REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, menerima Gelar Doktor Kehormatan yakni Doctor Honoris Causa dalam Bidang Ketatanegaraan Islam (Siyasah Syaríyyah) oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung, Kamis (17/7).
Sebelumnya, gubernur yang akrab disapa Aher itu pada 2011 telah menerima gelar Doctor Honoris Causa dari Youngsan University Korea Selatan, dalam Bidang Bisnis Administrasi.
Aher, mendapatkan gelar doctor karena kerja nyata untuk bangsa dan negara di bidang ketatanegaraan di Islam Indonesia. Baik melalui jabatannya sebagai gubernur maupun aktivitas pribadi dalam dakwah dan aktivitasnya di dunia politik.
Penganugerahan gelar kehormatan ini yang bertepatan dengan tanggal 19 Ramadhan 1435 H ini, dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional dari kalangan pemerintahan, partai politik, dan para akademisi.
Pada kesempatan itu, Aher menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul, Transformasi Paradigma Tata Kelola Pemerintahan Menuju Masyarakat Madani Berdaya Saing Tinggi. Menurut Aher, transformasi paradigma merupakan perbaikan cara pandang dan sikap terhadap sesuatu untuk melahirkan percepatan perbaikan kualitas tanpa harus melakukan perubahan secara drastis.
Secara ringkas, substansi orasi itu menyebutkan transformasi paradigma tata kelola pemerintahan merupakan bagian dari ikhtiar meretas jalan menuju tatanan masyarakat madani berdaya saing tinggi, yang memiliki empat dimensi.
Yakni, kata dia, nilai dan karakter, keseimbangan duniawi dan ukhrowi, kesejahteraan, dan harmoni alam-manusia. Proses transformasi, mengedepankan pendidikan masyarakat secara terstruktur dan bersistem, yang mampu membangun jejaring kemajuan secara global.
Menurut Rektor UIN Sunan Gunung Djati, Deddy Ismatullah, Gubernur Jabar merupakan putra terbaik Jabar. Gelar doktor tersebut sudah mendapatkan pertimbangan dari senat serta promotor. "Gelar doktor dalam bidang ketatanegaraan islam menjawab bahwa Aquran lah yang pertama memberi kepada ilmu pengetahuan," kata Deddy.
Gelar itu, kata Deddy, merupakan wujud perhatian yang riil dari UIN SGD terhadap pemerintah Provinsi Jabar. Ia berharap, pembangunan di Jabar terus dilakukan dalam konsep syariah agar agama dan pengelolaan negara selalu terjaga.
"Semoga pemberian doktor ini memberikan semangat baru dalam mengemban amanahnya. Semoga Jawa Barat menjado provinsi termaju di negara Republik Indonesia ini," katanya.
Promotor penganugerahan gelar doktor kehormatan tersebut terdiri dari tiga guru besar, yaitu Prof Dr H Juhaya S Praja, sebagai ketua promotor (UIN Bandung), sedangkan co-promotor adalah Prof Dr Dede Rosyada, MA, (UIN Jakarta), MA dan Prof Dr Oyo Sunaryo Mukhlas, MSi (UIN Bandung), dan dan Prof Dr H Moh Najib, MAg, (UIN Bandung).