REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sejumlah pasar tumpah diprediksi terjadi di wilayah Kabupaten Sleman dan akan menghambat arus mudik. Sebagian besar pasar tumpah biasa menempati bahu jalan nasional yang dilewati arus mudik dari Jawa Tengah.
Dari catatan Dinas Pasar Kabupaten Sleman, pasar tumpah biasa terjadi di ruas jalan nasional, provinsi, dan kabupaten dari sisi utara hingga barat. Dari sisi utara, pedagang dari Pasar Sambilegi, Sleman, dan Tempel diprediksi ikut memadati jalan. Sementara di ruas jalan kabupaten, pedagang dari Pasar Prambanan, Mino, dan Balangan biasanya meluber ke jalan. Di ruas Jalan provinsi, pedagang Pasar Pakem, Jangkang, dan Cebongan bisa menghambat arus lalu lintas jika membuat pasar tumpah.
Dari arah barat hingga ke selatan, pedagang dari Pasar Godean dan Pasar Gamping juga dinilai bisa menghambat arus lalu lintas. Kepala Dinas Pasar Sleman, Tri Endah Yitnani mengaku sebagian pasar di Sleman merupakan pasar tumpah yang menggunakan bahu jalan. "Sleman memiliki 41 pasar kabupaten dan 36 pasar desa, hampir 40 persennya adalah pasar tumpah," ungkapnya, Ahad (20/7).
Penanggulangan pasar tumpah selama arus mudik Lebaran, kata Endah sudah dilakukan dengan pendekatan ke pedagang. Sosialisasi, penataan, dan penertiban sering dilakukan agar pedagang tidak meluber ke jalan. "Kita sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Satpol PP untuk penataan operasional pedagang, termasuk komunikasi dengan lurah untuk pengawasan," ungkapnya.
Untuk memperlancar arus mudik, pasar tumpah yang berada di jalur utama seperti di dekat Pasar Godean dan Pasar Prambanan akan ditertibkan. Petugas akan disiagakan pada tiga hari sebelum Lebaran saat puncak arus mudik diprediksi terjadi.
Terkait pasar tumpah, Kepala Bidang Penegakan Peraturan Perundang-undangan Satpol PP, Sunarto mengungkapkan petugas akan disiagakan di pasar yang kemungkinan bisa menimbulkan pasar tumpah seperti Pasar Prambanan, Pasar Sleman, Tempel serta Pasar Gamping. Sebagian besar pasar tumpah tersebut berada di bahu jalan protokol. "Kami sudah ingatkan, pedagang jangan sampai berjualan di bahu jalan dan menutup akses lalu lintas," ujarnya.
Meski demikian, dari pantauan Ahad pagi, pasar tumpah belum terlihat di sekitar pasar yang terletak di jalan protokol lingkar utara Sleman. Kepadatan lalu lintas juga belum terlihat di sekitar jalan protokol tersebut. Namun, kepadatan lalu lintas terjadi di sekitar pusat perbelanjaan terutama di sekitar Jalan Solo.
Sementara itu, Kepala Satuan lalulintas (Kasatlantas) Polres Sleman AKP Mariska mengungkapkan dari hasil evaluasi lalu lintas di Sleman, kepadatan lalu lintas muncul di Jalan Magelang dari arah Terminal Jombor hingga Maguwoharjo. Penyempitan jalan di dekat jalan layang Jombor juga kerap menimbulkan kemacetan. Namun, jalan layang yang dibuka 24 jam selama arus mudik diharapkan mampu mengurai kemacetan.
Hambatan lalu lintas lain berada di Jalan Affandi ruas Colombo karena adanya perbaikan saluran limbah. Namun, hambatan tersebut diprediksi tidak akan mengganggu arus mudik. "Jalan segera diaspal atau kami akan tempatkan pos di situ," ujar Mariska.