REPUBLIKA.CO.ID, DONETSK -- Seorang warga Ukraina bekerja sebagai jurnalis lepas CNN telah ditahan dua hari oleh kelompok separatis proRusia.
Dilansir CNN, Kamis (24/7), Anton Skiba diciduk di luar sebuah hotel di Donetsk setelah dia bekerja selama satu hari dengan kru televisi CNN.
Sejak penahanannya, CNN telah mencoba menghubungi sejumlah pejabat kelompok separatis, termasuk ke kantor Perdana Menteri separatis Alexander Borodai untuk membebaskan Skiba.
CNN memilih tidak segera memberitakan penangkapan Skiba karena sedang mengupayakan pembebasannya. Karena tidak juga membuahkan hasil, kini CNN meminta secara terbuka agar Skiba segera dibebaskan.
Sebelumnya, sejumlah tentara bersenjata dari kelompok separatis telah menunggu kedatangan kru CNN di luar Donbass Palace Hotel usai bekerja meliput lokasi jatuhnya MH17. Tentara tersebut dipimpin Wakil Perdana Menteri Republik Rakyat Donetsk Alexandr Kalyussky.
Dia menuduh Skiba melakukan aksi terorisme karena memposting pengumuman hadiah uang bagi siapapun yang bisa membunuh tentara separatis. Saat ditangkap Skiba tidak melakukan perlawanan.
Kalyussky mengambil telepon genggam milik juru kamera Jeff Kehl yang mencoba merekam kejadian. Kalyussky kemudian meminta maaf dan mengembalikan telepon dengan syarat video dihapus.
Dalam pembicaraan dengan CNN, Kalyussky membantah Skiba menawarkan uang untuk membunuh tentara separatis. Dia mengatakan Skiba sedang dimintai keterangan karena memilki banyak identitas dengan nama yang berbeda. Pejabat tinggi separatis lain mengatakan Skiba adalah mata-mata Ukraina.