Jumat 25 Jul 2014 15:10 WIB

Warga Diingatkan Waspada Uang Palsu Jelang Lebaran

Uang palsu
Foto: http://3.bp.blogspot.com
Uang palsu

REPUBLIKA.CO.ID, SIMPANG, AMPEK, SUMBAR -- Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, AKBP Sofyan Hidayat mengingatkan masyarakat agar mewaspadai peredaran uang palsu menjelang Idul Fitri 1435 Hijriah.

"Transaksi menjelang Lebaran pasti meningkat. Untuk itu warga harus hati-hati dan waspada," kata Sofyan Hidayat di Simpang Ampek, Jumat (25/7).

Ia mengatakan pedagang dan pembeli harus bisa memperhatikan secara seksama mana uang asli dan mana uang palsu. "Jangan mudah tertipu dengan wujudnya saja tetapi lihat dan rasakan."

Menurut dia, salah satu upaya yang dilakukan polisi adalah meningkatkan patroli melalui kepolisian sektor (polsek) di setiap pasar. "Kita akan terus memantau melalui patroli rutin yang terus dilakukan setiap saat," kata dia.

Ia menjelaskan pada umumnya sasaran para pengedar uang palsu adalah warung-warung kecil yang ada di perkampungan.

Sebabnya ialah jika uang palsu tersebut diedarkan di toko atau "supermaket", para pedagang akan cepat mengetahuinya. "Sasaran peredarannya adalah pedagang kecil dengan pura-pura berbelanja atau menukarkan uang. Untuk itu, para pedagang diharapkan berhati-hati dengan melihat bentuk dan ciri-ciri kertas uang tersebut," katanya.

Patroli rutin, yang biasa dilakukan di daerah perbatasan seperti di Kecamatan Ranah Batahan, Kecamatan Kinali dan Kecamatan Talamau, juga ditingkatkan.

"Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Sumatera Utara (Sumut), Pasaman Barat rawan menjadi daerah peredaran uang palsu," katanya.

Ia mengharapkan peran masyarakat untuk segera melapor jika menemukan hal-hal yang mencurigakan terkait peredaran uang palsu tersebut.

"Selama Ramadhan ini belum ada kita temukan kasus uang palsu. Mudah-mudahan warga bisa hati-hati dan tidak mudah tertipu," harapnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement