REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pemudik diimbau tidak menerima atau mengonsumsi makanan dan minuman yang diberikan orang tidak dikenal. Kapolsek Ciracas Kompol Suwanda, menyatakan imbauan itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Itu tips aman untuk mudik yang sebaiknya dipatuhi para pemudik," kata Kapolsek Ciracas Kompol Suwanda, di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Sabtu (26/7).
Ia mengatakan, pelaku kejahatan dapat memasukkan obat tidur dalam makanan dan minuman untuk memudahkan aksinya. Pemudik tidak berdaya setelah mengonsumsi makanan dan minuman tersebut. "Ini modus lama, yang masih dilakukan oleh penjahat," katanya.
Sejauh ini, menurut dia, kejahatan dengan modus seperti itu di Terminal Kampung Rambutan belum terjadi. Kemungkinan hal itu disebabkan tingkat kewaspadaan pemudik meningkat saat berada di terminal. Suwanda mengungkapkan, para pelaku kejahatan yang menggunakan modus seperti itu biasanya merasa kenal dan dekat dengan korbannya. Pelaku komunikatif, perhatian dan pura-pura bersikap baik.
Jika pemudik tidak waspada, kata dia, pelaku akan mudah melancarkan aksinya dengan menawarkan makanan atau minuman yang dibawanya. Pelaku dibawa di tempat yang sepi untuk mengonsumsi makanan atau minuman tersebut.
"Pelaku sok akrab, sok dekat, pura-pura baik. Yang harus ditanamkan di pikiran pemudik adalah tolak makanan atau minuman yang diberikan orang asing," ujarnya.
Jika pemudik lapar maupun haus dapat membelinya di warung. Harga makanan dan minuman yang dijual pedagang juga relatif murah. "Lebih baik beli, daripada menimbulkan kerugian yang besar akibat menikmati makanan atau minuman gratis," ungkapnya.
Secara umum kondisi Terminal Kampung Rambutan aman selama arus mudik. Sebanyak 150 orang anggota polisi yang berpakaian dinas dan preman berjaga-jaga di sekitar terminal itu. "Sejauh ini kondisi terminal aman," ujarnya.