REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Kebakaran besar di satu depot minyak di Ibu Kota Libya, Tripoli, membuat sebagian kota tersebut berkobar pada Senin (28/7) setelah tempat itu menghadapi serangan roket gerilyawan.
Api, yang berawal pada Ahad setelah pemboman gencar oleh anggota milisi yang bertikai, berkobar di depot minyak Bregal dan menyulut dua tangki bahan bakar.
Menurut Kementerian Dalam negeri, tangki bahan bakar pertama yang terbakar berisi sebanyak enam juta liter minyak.
Beberapa saksi mata mengatakan asap hitam tebal dapat terlihat dalam jarak beberapa mil. Beberapa petempur Islam serta milisi prosekuler masih terlibat bentrokan di dekat bandar udara internasional meskipun terjadi kebakaran.
''Pemerintah Libya telah memerintahkan semua warga dalam radius tiga kilometer dari depot minyak tersebut agar segera mengungsi,'' demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi.
Pemerintah Libya menyeru anggota militer agar segera mewujudkan gencatan senjata guna menghindari bencana kemanusiaan dan lingkungan hidup.