REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Omzet penjualan tas batik dan kerajinan di Pasar Beringharjo Kota Yogyakarta mengalami peningkatan hingga 50 persen pada libur Lebaran 1435 Hijriah.
Karyawan toko Anugrah Ega di Yogyakarta, Sabtu (2/8), mengatakan setiap harinya, dirinya menghabiskan puluhan kodi tas berbahan baku batik perca. "Satu minggu sebelum Lebaran hingga saat ini, permintaan tas oleh pedagang di kawasan Malioboro mengalami peningkatan di atas 50 persen," kata Ega.
Ega mengatakan harga yang ditawarkan mulai dari Rp 9.000 hingga Rp 45.000 per tas dengan harga grosiran. Untuk tas sekolah harganya mulai dari Rp 9.000 per tas, tas laptop sebesar Rp 10.000 hingga Rp 19.000 per tas.
"Harga yang kami tawarkan masih grosiran. Kalau belinya eceran, akan beda atau jauh lebih mahal. Biasanya jarang yang beli satuan, kebanyakan kami jual sesuai pesanan," kata Ega.
Sementara itu, perajin kerajinan dan tas batik Suminto mengatakan bahwa, dalam sehari pihaknya mampu memproduksi 1.500 pieces tas perharinya. Pihaknya mampu memproduksi sebanyak 70 jenis tas mulai dari tas laptop, tan sekolah, tas belanja dan tas ibu-ibu dengan modal yang dimodifikasi sesuai perkembangan pasar.
Dia mengatakan, hasil produksi tas dijual ke Surabaya, Jakarta, Bali, Kalimantan dan Nusa Tenggara Timur. Setiap bulannya, dirinya mengirim barang ke Surabaya, Jakarta, Bali masing-masing 4.000 tas.
"Jumlah pengiriman barang, akan meningkat hingga tiga kali lipat saat musim liburan sekolah dan lebaran. Untuk hari-hari bisa, perbulannya hanya 4.000 tas," kata dia.
Bahan baku batik, kata Suminta, dibelinya dari distribotor yang mendatangkan batik dari Pekalongan, Jawa Tengah. Harga bahan baku tas batik mulai dari Rp20.000 per lembar hingga Rp30.000 per lembar.
"Satu lembar batik ada yang bisa dibuat dua tas, hingga lima tas. Semua tergantung pada ukuran dan bentuk tas yang dibuat. Selain itu, sisa-sisa batik yang dipotong juga dimanfaatkan untuk buat tas yang dibuat secara obras. semua bahan baku tidak ada yang dibuang, semua terpakai," kata dia.