Petugas memeriksa pipa saluran BBM sebelum pengisian ke tangki kapal nelayan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker (SPBB) Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa (5/8). (Republika/Prayogi) (FOTO : Republika/Prayogi)
Petugas memeriksa pipa saluran BBM sebelum pengisian ke tangki kapal nelayan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker (SPBB) Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa (5/8). (Republika/Prayogi) (FOTO : Republika/Prayogi)
Petugas memeriksa pipa saluran BBM sebelum pengisian ke tangki kapal nelayan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker (SPBB) Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa (5/8). (Republika/Prayogi) (FOTO : Republika/Prayogi)
Petugas memeriksa pipa saluran BBM sebelum pengisian ke tangki kapal nelayan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker (SPBB) Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa (5/8). (Republika/Prayogi) (FOTO : Republika/Prayogi)
Petugas memeriksa pipa saluran BBM sebelum pengisian ke tangki kapal nelayan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker (SPBB) Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa (5/8). (Republika/Prayogi) (FOTO : Republika/Prayogi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas memeriksa pipa saluran BBM sebelum pengisian ke tangki kapal nelayan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker (SPBB) Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa (5/8).
Kalangan nelayan memprediksi produksi ikan tangkap nasional akan berkurang hingga 30-40% akibat pembatasan solar bersubsidi untuk kapal nelayan bertonase 30 gross ton (30 GT) oleh pemerintah.
Advertisement