REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Hannan Putra
Selain menambah rezeki dan memanjangkan umur, silaturahim bisa memperkuat kesatuan umat.
Dengan menjalin silaturahim, jaringan dan konektivitas bisnis seseorang akan lebih berkembang. Ide-ide segar untuk perluasan bisnisnya akan lebih terbuka dengan berinteraksi bersama saudaranya sesama Muslim.
“Aspek silaturahim yang lebih luas, secara kebangsaan. Itu sangat perlu yang namanya silaturahim. Mulai dari acara resmi hingga yang tidak resmi. Bahkan, sekarang silaturahim bisa terjalin dengan alat-alat komunikasi,” kata KH Maman.
Jadi, tidak ada alasan untuk mengabaikan silaturahim dengan segala fasilitas dan sarana komunikasi yang gampang dan mudah tersedia. Ia mengatakan, Rasulullah SAW menjalin silaturahim dengan para sahabatnya setiap hari dengan shalat berjamaah.
Hikmah disyariatkannya shalat berjamaah di masjid, yakni untuk merekat silaturahim antarsesama orang beriman. Lima waktu mereka bertemu di masjid untuk menjalin ukhuwah.
Selepas mengimami shalat, Rasulullah SAW selalu memutar duduknya menghadap kepada para jamaah. Rasulullah SAW melihat para sahabatnya siapa yang absen dari shalat berjamaah.
“Dari situ saja menunjukkan perhatian Rasulullah SAW ingin mengetahui para sahabatnya mana yang hadir dan mana yang tidak,” ujar kyai Maman menjelaskan.
Tidak hanya cukup waktu lima waktu dalam sehari, silaturahim mingguan pun terjalin ketika shalat Jumat. Sebagaimana yang membudaya di masyarakat Timur Tengah hingga sekarang.
Selepas shalat Jumat digunakan untuk bertemu dan merekat silaturahim dengan sahabat dan handai tolan. Bahkan, tak jarang pertemuan tersebut berujung dengan makan bersama selepas shalat Jumat. “Bangun silaturrahim untuk membangunkan kekuatan umat dan bangsa,” kata KH Maman berpesan.