REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Kelompok gerilyawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Sabtu (9/8) menyeberang ke Libanon dari Suriah, memicu baku-tembak dengan warga desa Libanon yang memaksa mereka kembali melintasi perbatasan, kata sumber-sumber keamanan Libanon.

Tidak jelas apakah ada korban dalam insiden dekat kota Libanon Rashaya, sekitar 100 kilometer (60 mil) di selatan kota Arsal itu, di mana para pejuang jihad Islam menyerang pasukan keamanan Lebanon Sabtu (2/8) lalu.

Sebelumnya, tentara Libanon telah memasuki kota Arsal di perbatasan Suriah, setelah beberapa hari bentrokan dengan para pejuang jihad di sana, kata sumber militer kepada AFP, Jumat (8/8). "Kami sudah mulai masuk, kami telah menyiapkan pos pemeriksaan di sisi barat kota, dan kami bergerak maju sedikit demi sedikit," kata sumber itu.

"Kami belum memasukki semua kota itu, belum, jadi kita tidak bisa mengatakan jika orang-orang bersenjata telah benar-benar ditarik," tambahnya.

Anggota Dewan Kota Wafiq Khalaf menegaskan bahwa pasukan memasuki pinggiran kota, tetapi belum menyebar ke seluruhnya. "Mereka masuk dari pinggiran, situasi tenang. Tidak ada penembakan atau perkelahian," katanya kepada AFP.

Ikuti Whatsapp Channel Republika