REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana kenaikan harga elpiji non-subsidi yang sempat tertunda diharapkan dapat diputuskan pada 2014 setelah melalui kajian.
"Kenaikan elpiji tidak dapat dipercepat. Kita harus kaji dulu daya beli masyarakat bagaimana. Mudah-mudahan tahun ini bisa (dinaikkan)," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik ketika ditemui usai penandatanganan kerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kamis (14/8).
Jero mengakui kemungkinan kenaikan harga elpiji ukuran 12 kilogram tersebut segera terwujud terutama karena penggunanya sebagian besar merupakan masyarakat kelas menengah ke atas, berbeda dengan pengguna elpiji 3 kilogram.
"Kalau 12 kilogram kan kelas menengah, mestinya sih lebih ringan dalam melakukannya (menaikkan harga). Tapi tetap harus ada kajian, disidangkan dulu karena menyangkut rakyat," ujarnya.
Sebelumnya, Pertamina berencana untuk menaikkan harga elpiji 12 kilogram pada Juli lalu namun pemerintah memerintahkan penundaan karena dinilai waktunya tidak tepat.
Kenaikan itu ditunda karena bertepatan dengan bulan puasa dan hari raya sehingga kenaikan dinilai akan memberatkan masyarakat.
Pertamina sendiri merencanakan untuk menaikkan harga elpiji nonsubsidi sebesar Rp1.000-1.500 per kilogram.