Kamis 14 Aug 2014 19:52 WIB

Bonus Demografi, Peluang Atau Beban?

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Agung Sasongko
  Sejumlah warga beraktivitas di pemukiman Kampung Nelayan Paotere, Makassar, Sulawesi Selatan
Foto: Antara
Sejumlah warga beraktivitas di pemukiman Kampung Nelayan Paotere, Makassar, Sulawesi Selatan

REPUBLIKA.CO.ID,  Jakarta ---- Wakil Menteri Keuangan, Anny Ratnawati, melihat perlunya kritis menanggapi bonus demografi yang dialami Indonesia. Tanpa persiapan yang matang, maka bonus demografi bisa menjadi beban tambahan.

Dengan bonus demografi ini, jumlah penduduk usia produktif mencapai 2/3 dari total jumlah penduduk. Lapangan kerja yang dibutuhkan pun makin banyak.  "Kalau lapangan kerja tidak diakomodasi, maka bisa menciptakan banyak pengangguran," kata Anny, Kamis (14/8).

Agar pengangguran tidak lantas membengkak, maka kompetensi sumber daya manusia harus ditingkatkan. Salah satunya melalui pendidikan yang baik.

Anny juga menyoroti bahwa populasi terbesar merupakan golongan anak muda dengan tingkat konsumsi tinggi. Dengan demikian, konsumsi domestik akan mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar enam hingga tujuh persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement