REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) optimistis cadangan devisa akhir tahun akan meningkat. Padahal transaksi berjalan masih mengalami defisit.
Deputi Gubernur BI, Hendar mengatakan, defisit transaksi berjalan hingga akhir 2014 memang masih memiliki kecenderungan akan mengalami defisit, tetapi portfolio sampai akhir tahun tetap besar. "Sehingga overall neraca pembayaran akan surplus," ujar Hendar.
Neraca pembayaran yang surplus tersebut akan mendongkrak cadangan devisa Indonesia. Per Juli 2014, cadangan devisa tercatat sebesar 110,5 miliar dolar AS. Peningkatan jumlah cadangan devisa tersebut terutama berasal dari penerbitan Euro Bonds dan penerimaan devisa hasil ekspor migas Pemerintah.
Surplus neraca pembayaran pada triwulan II-2014 juga telah mendorong kenaikan cadangan devisa. Surplus NPI meningkat dari 2,1 miliar dolar AS pada triwulan sebelumnya menjadi 4,3 miliar dolar AS pada triwulan II-2014. Peningkatan surplus NPI triwulan II-2014 tersebut pada gilirannya mendorong kenaikan posisi cadangan devisa dari 102,6 miliar dolar AS pada akhir triwulan I-2014 menjadi 107,7 miliar dolar AS pada akhir triwulan II-2014. Jumlah cadangan devisa ini cukup untuk membiayai kebutuhan pembayaran impor dan utang luar negeri Pemerintah selama 6,1 bulan dan berada di atas standar kecukupan internasional.