Senin 18 Aug 2014 20:29 WIB

Pengamat: Pertamina Berhak Naikkan Harga Elpiji

Rep: C57/ Red: Hazliansyah
Pekerja menata tabung gas elpiji 3 Kg di salah satu agen gas elpiji (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja menata tabung gas elpiji 3 Kg di salah satu agen gas elpiji (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat ekonomi Universitas Indonesia (UI), Berly Martawardaya, menyatakan PT Pertamina (Persero) berhak menaikkan harga gas Elpiji.

"Gas Elpiji bukan termasuk barang yang disubsidi oleh pemerintah. Jadi, kewenangan untuk mengubah harga gas Elpiji ada di petamina," tutur Berly saat dihubungi Republika Online, Senin (18/8) siang.

Dihubungi terpisah, pengamat ekonomi UI, Roy Darmawan, menyatakan kenaikan harga gas elpiji justru akan berdampak positif dan menyehatkan perekonomian RI.

"Sebenarnya, subsidi merupakan beban bagi perekonomian negara. Jadi, pengurangan subsidi akan mencegah timbulnya defisit pada neraca transaksi berjalan," tutur Roy. 

Dari pengalaman berbagai negara, lanjut Roy, subsidi untuk minyak dan gas bumi (migas) membuat perekonomian tidak sehat dalam jangka panjang. 

Menurut Roy, sudah saatnya subsidi migas diminimalkan dan alokasinya dialihkan untuk dana kesejahteraan rakyat. 

"Jika subsidi tidak diminimalkan, maka beban alokasi negara akan meningkat, dan dapat menimbulkan defisit pada neraca transaksi berjalan," jelas Roy. 

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَتَجِدُوْنَ اٰخَرِيْنَ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يَّأْمَنُوْكُمْ وَيَأْمَنُوْا قَوْمَهُمْ ۗ كُلَّ مَا رُدُّوْٓا اِلَى الْفِتْنَةِ اُرْكِسُوْا فِيْهَا ۚ فَاِنْ لَّمْ يَعْتَزِلُوْكُمْ وَيُلْقُوْٓا اِلَيْكُمُ السَّلَمَ وَيَكُفُّوْٓا اَيْدِيَهُمْ فَخُذُوْهُمْ وَاقْتُلُوْهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوْهُمْ ۗ وَاُولٰۤىِٕكُمْ جَعَلْنَا لَكُمْ عَلَيْهِمْ سُلْطٰنًا مُّبِيْنًا ࣖ
Kelak akan kamu dapati (golongan-golongan) yang lain, yang menginginkan agar mereka hidup aman bersamamu dan aman (pula) bersama kaumnya. Setiap kali mereka diajak kembali kepada fitnah (syirik), mereka pun terjun ke dalamnya. Karena itu jika mereka tidak membiarkan kamu dan tidak mau menawarkan perdamaian kepadamu, serta tidak menahan tangan mereka (dari memerangimu), maka tawanlah mereka dan bunuhlah mereka di mana saja kamu temui, dan merekalah orang yang Kami berikan kepadamu alasan yang nyata (untuk memerangi, menawan dan membunuh) mereka.

(QS. An-Nisa' ayat 91)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement