REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Sunindyo meminta seluruh masyarakat bersama-sama dengan TNI untuk mengamankan aset-aset negara termasuk di antaranya peninggalan benda bersejarah Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.
"Saya mengajak seluruh masyarakat membantu TNI menjaga keamanan bersama. Jangan sampai itu (isu ancaman peledakan Borobudur) terjadi. Kalau itu sampai terjadi kita tidak punya muka. Muka kita mau ditaruh di mana ?," katanya pada kuliah umum mahasiswa baru Universitas Sebelas Maret (UNS) di Solo, Rabu.
Ia mengatakan, meski ada ancaman tersebut ditegaskan tidak secara khusus melakukan pengamanan. Namun demikian, pihaknya bersama Kepolisian Jawa Tengah, serta unsur-unsur keamanan di daerah akan meningkatkan kesiagaan untuk mengamankan bangunan cagar budaya kebanggaan bangsa tersebut.
Sunindyo mengatakan mengenai ISIS di Jawa Tengah ada yang menfaatkan untuk kepentingan pribadi padahal paham ini sudah jelas dilarang negara.
"Seperti di Purwokerto dimanfaatkan membuat kaos berlambang ISIS dan juga bentuk lainnya padahal ini sudah jelas dilarang," katanya.
"Karena itu sudah dilarang tetapi ada yang menfaatkan tetap kami larang juga dan produk-produk seperti kaos atau yang lain bergambar logo ISIS disita dan dilarang untuk dijual," katanya.
Mereka yang melakukan ini, kata dia, sifatnya hanya untuk kepenting ekonomi saja dan mereka itu tampaknya belum mengerti. "Kepada mereka itu kami beri pengertian dan barang-barang yang ada itu sekarang kami larang untuk dijual," katanya.