REPUBLIKA.CO.ID,GAZA -- Perdana Menteri Gaza, Ismail Haniyeh Jumat (22/8),  menuduh Israel menggunakan lobi, untuk menutupi kejahatan mereka. Ia mengatakan, Israel harus menerima tuntutan keadilan yang dibuat oleh delegasi Palestina.

Haniyeh menambahkan, Hamas tidak akan menerima apapun yang tidak menyertakan pengakhiran blokade Israel yang telah berlangsung selama tujuh tahun.

Palestina menuntut Israel mengakhiri blokade delapan tahun di Jalur Gaza, yang telah melumpuhkan perekonomian dan penderitaan warga Gaza. Pihak Palestina juga meminta dibukanya kembali bandara dan pelabuhan.

Hahiyeh mendesak Mesir untuk menahan Israel, dalam bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukan terhadap sipil Palestina di Gaza. Ia juga mengatakan, bahwa Israel bertanggung jawab atas gagalnya pembahasan gencatan senjata tidak langsung di Kairo, Mesir.

Sementara itu, pejabat senior Hamas Mushir al Masri mengatakan, kembalinya ke perundingan gencatan senjata, tergantung pada apakah Israel menerima tuntutan Palestina atau tidak.

Ia mengatakan, Israel harus menerima apa yang dibahas dalam perundingan langsung tersebut. Jika tidak, Israel harus mempersiapkan diri untuk perang panjang.

Israel belum menanggapi tawaran gencatan senjata Palestina. Tetapi sebaliknya, mereka bersikeras bahwa kelompok militan Palestina di Gaza yang harus melucuti senjatanya.

Namun kelompok Palestina menolak permintaan itu. Invasi Israel sejauh ini telah menewaskan 2.090 warga Palestina. Sementara lebih dari 10.500 warga terluka, dan setidaknya 100ribu orang kehilangan tempat tinggal.

Ikuti Whatsapp Channel Republika