REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY — Kelompok Perlawanan Palestina, Hamas, menyatakan, pihaknya masih menunggu Israel untuk menerapkan semua ketentuan protokol kemanusiaan yang terkait dengan gencatan senjata di Gaza.
Hamas pun menegaskan kembali kesiapan mereka untuk sepenuhnya menjalankan kesepakatan gencatan senjata itu dalam semua tahapannya.
Dalam sebuah pernyataan pada Kamis (20/2), juru bicara Hamas, Abdul Latif Al Qanoua, menegaskan bahwa kelompok tersebut bersiap untuk menindaklanjuti komitmennya sesuai dengan kesepakatan. Meski demikian, Al Qanoua menuduh Israel gagal memenuhi kewajibannya, terutama terkait kondisi kemanusiaan di Gaza.
Hamas melaporkan beberapa pelanggaran terhadap kesepakatan tersebut, termasuk serangan Israel yang menyebabkan korban jiwa di pihak Palestina dan keterlambatan dalam mengizinkan warga sipil yang mengungsi untuk kembali ke Gaza utara.
Hamas juga menuduh Israel menghalangi bantuan kemanusiaan penting, termasuk bahan-bahan untuk pendirian tempat tinggal, bahan bakar, dan peralatan pembersihan puing yang diperlukan untuk mengambil jenazah.
Selain itu, Hamas menyatakan bahwa masuknya pasokan medis serta bahan untuk pemulihan rumah sakit dan infrastruktur kesehatan di Gaza telah tertunda secara signifikan.