REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi mengatakan pada Jumat bahwa ECB bersedia untuk mendorong kebijakan moneter yang lebih akomodatif, karena ekonomi benua itu mengalami stagnan.
ECB mengumumkan paket kebijakan stimulus pada Juni, termasuk suku bunga rekor rendah, menargetkan operasi refinancing jangka panjang dan persiapan pekerjaan yang berkaitan dengan pembelian langsung efek beragun aset.
"Saya yakin bahwa paket kebijakan kami yang diumumkan pada bulan Juni memang akan memberikan dorongan yang dimaksudkan untuk permintaan, dan kami siap untuk menyesuaikan sikap kebijakan kami lebih lanjut," kata Draghi pada simposium tahunan The Fed di Jackson Hole, Wyoming.
Saat ini, tingkat pengangguran di kawasan euro adalah 11,5 persen, hampir dua kali lipat tingkat di Amerika Serikat, sedangkan tingkat harga terus jatuh. Pada Juli, tingkat inflasi tahunan turun menjadi 0,4 persen dari 0,5 persen pada Juni, jauh di bawah target ECB 2,0 persen, menurut data dari ECB.
Untuk meningkatkan permintaan agregat, Draghi mengatakan "kebijakan moneter dapat dan harus memainkan peran sentral, yang saat ini berarti kebijakan moneter yang akomodatif untuk jangka waktu yang panjang."
The Fed telah mengadakan simposium tahunan di Jackson Hole sejak 1981, yang juga telah dihadiri oleh banyak gubernur bank sentral asing di seluruh dunia.
Dua mantan ketua Fed, Ben Bernanke dan Alan Greenspan telah menggunakannya untuk sinyal perubahan kebijakan utama selama masa kepemimpinan mereka. Tema pertemuan tahun ini adalah "Re-Evaluating Labor Market Dynamics".