REPUBLIKA.CO.ID, NEGARA -- Pemkab Jembrana, Bali, membahas kerja sama dengan bidang lingkungan hidup Jepang untuk meningkatkan teknologi pengolahan limbah dan sampah.
"Teknologi pengolahan limbah memang sudah diterapkan salah satu pabrik pengolahan ikan di Jembrana, tapi kami ingin teknologi yang lebih bagus lagi, seperti pengolahan limbah dengan sistem terintegrasi," kata Bupati Jembrana, I Putu Artha, di Negara, Sabtu (23/8).
Menurutnya, untuk teknologi pengolahan limbah, pihaknya sudah berbicara dengan Toshiaki Mori, selaku Wakil Ketua Lembaga Promosi Industri Yamaguchi, yang difasilitasi Konsulat Jepang di Bali.
Ia mengatakan, dalam pembicaraan tersebut, tidak hanya dibahas limbah pabrik, tapi juga penanganan sampah termasuk jenis plastik. "Perwakilan dari Jepang itu siap membantu, jika kami membutuhkan teknologi pengolahan limbah dan sampah, karena di negeri mereka hal tersebut memang sudah maju," ujarnya.
Khusus untuk penanganan sampah, menurutnya, sudah mulai dirintis Jembrana dengan meluncurkan program bank sampah di masyarakat, maupun sekolah-sekolah.
"Khusus di sekolah, murid kami arahkan untuk menabung dalam bentuk sampah, yang mereka kumpulkan di lingkungan sekolah masing-masing. Program ini berjalan lumayan baik, dan yang terpenting pelajar mulai sadar terhadap kebersihan lingkungan," katanya.
Ia mengungkapkan, setelah pertemuan pertama ini, selanjutnya akan dilakukan beberapa kunjungan ke Jepang, untuk melihat langsung sistem pengolahan limbah disana.
"Kami harus tahu betul bagaimana sistem di sana, termasuk teknis penerapan teknologinya. Kami ingin sistem yang cocok, sehingga bisa dijalankan di Kabupaten Jembrana," ujarnya.