Jumat 08 Mar 2019 14:21 WIB

Masyarakat Jatim Diimbau Waspadai Fenomena Hidrometeorologi

Hidrometeorologi meliputi potensi bencana banjir rob, banjir bandang, tanah longsor

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Susasana jalan tol Trans Jawa ruas Ngawi-Kertosono pada KM 603-604 yang terendam banjir di Desa Glonggong, Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (7/3/2019).
Foto: ANTARA FOTO
Susasana jalan tol Trans Jawa ruas Ngawi-Kertosono pada KM 603-604 yang terendam banjir di Desa Glonggong, Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (7/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau masyarakat mewaspadai potensi fenomena  hidrometeorologi hingga pertengahan Maret. Hidrometeorologi dimaksud meliputi potensi bencana banjir rob, banjir bandang, tanah longsor, dan angin puting beliung.

Khofifah mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kondisi tersebut akibat beberapa fenomena atmosfer yang terpantau muncul secara bersamaan. Hal ini membawa dampak meningkatnya potensi curah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia, salah satunya Jawa Timur.

"Bagi nelayan di wilayah selatan Jawa Timur saya harap  terus  memantau fenomena ini sehingga dapat memastikan keamanan saat melaut. Mengingat BMKG menyebutkan  terdapat potensi gelombang tinggi 2,5 - 4 meter di wilayah Jawa Tinur bagian Selatan ," kata Khofifah di Surabaya, Jumat (8/3).

Khofifah juga menerangkan, beberapa hari terakhir wilayah Jawa Timur terus diguyur hujan sedang hingga lebat. Akibatnya, tidak kurang 15 kabupaten/ kota di Jawa Timur dilanda banjir. Selain Madiun, 14 kota atau kabupaten lainnya yakni Nganjuk, Ngawi, Magetan, Sidoarjo, Kabupaten Kediri, Bojonegoro, Tuban, Kabupaten Probolinggo, Gresik, Pacitan, Trenggalek, Ponorogo, Lamongan, dan Kabupaten Blitar.

"Prioritas Pemprov saat ini adalah memastikan seluruh kebutuhan pengungsi dapat tercukupi dengan baik. Mudah-mudahan banjir segera surut sehingga seluruh pengungsi bisa segera kembali ke rumahnya masing-masing," ujar Khofifah.

Mantan Mensos itu mengatakan, Pemprov terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah baik Pusat maupun  Daerah yang  terdampak. Gubernur perempuan pertama di Jatim itu pun berharap, pemerintah daerah setempat terus pro aktif dan sigap dalam upaya penanganan bencana banjir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement