REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil presiden terpilih KH Ma'ruf Amin mengungkapkan dukungan atas rencana presiden terpilih Joko Widodo yang berencana merangkul generasi milenial dalam struktur kabinetnya periode mendatang. Menurut dia, keberadaan generasi milenial dalam struktur kabinet akan membawa dampak positif bagi kinerja Kabinet Kerja jilid II.
"Mereka akan bekerja cepat, lebih trengginas, supaya lebih prosesnya lebih baik. Jadi kombinasi lah," kata Ma'ruf di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Selasa (23/7).
Menurut ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini, saat ini banyak representasi milenial di Indonesia. "Kalangan milenial akan dilibatkan karena mereka juga merupakan representasi dari kelompok milenial yang cukup banyak," ujar Ma'ruf.
Namun, dia mengaku tidak memiliki usulan untuk nama-nama calon menteri milenial. Dia juga berpendapat keputusan dan penetapan menteri milenial itu merupakan hak prerogatif Jokowi sebagai presiden.
"Masak, saya beri masukan. Masukan itu kan dari partai, dari kelompok transisional ya kan. nanti paling Pak Jokowi beri tahu saya, kalau sudah ngumpul sudah diseleksi," tuturnya.
"Itu kan Pak Jokowi, itu kan hak prerogratif presiden, presiden yang menyeleksi, Pak Jokowi sendiri kan baru menerima masukan," tutup Ma'ruf.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta para partai politik pendukungnya mengajukan profesional muda sebagai kader, yang akan menempati posisi menteri pada periode 2019-2024. "Saya minta dari partai juga ada yang muda, ada dari profesional juga," kata Presiden Jokowi usai membuka pameran Karya Kreatif Indonesia 2019 di Jakarta Convention Center, Jumat (12/7).
Namun, Jokowi menekankan bahwa para calon menteri milenial itu diharuskan bukan berasal dari partai. Dia juga mengatakan akan mencari sendiri tokoh muda dari kalangan profesional.
"Profesional muda, kan banyak banget profesional-profesional muda," katanya.