Selasa 26 Aug 2014 23:00 WIB

Banjarbaru Olah Sampah Perumahan Jadi Biogas

Petugas kebersihan memilah sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Kawasan Pangadegan, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (20/8). (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Petugas kebersihan memilah sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Kawasan Pangadegan, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (20/8). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU -- Pemerintah Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, menyiapkan program pengolahan sampah di lingkungan perumahan menjadi biogas yang bisa digunakan sebagai energi atau bahan bakar alternatif.

"Sampah skala rumah tangga di lingkungan perumahan akan diolah menjadi biogas yang menghasilkan gas metan sebagai bahan bakar," ujar Kepada Badan Lingkungan Hidup Banjarbaru, Fahruddin di Banjarbaru, Selasa.

Ia mengatakan, program yang bertujuan mengurangi volume sampah itu diawali dengan menyiapkan satu komplek perumahan yang dijadikan percontohan pengolahan sampah menjadi biogas.

Disebutkan, perumahan yang dijadikan percontohan adalah Komplekss Klausse Reffe Kelurahan Loktabat Selatan, Kecamatan Banjarbaru Selatan yang memiliki lahan kosong atau fasum sehingga bisa dimanfaatkan.

"Di lahan kosong kompleks tersebut diletakkan tabung biogester yang akan diisi sampah organik rumah tangga dan diolah sehingga menghasilkan gas metan dan dapat digunakan sebagai bahan bakar," ungkapnya.

Menurut dia, kawasan percontohan biogas lingkungan perumahan akan direalisasikan apabila dana APBD perubahan dicairkan sehingga tabung biogester kapasitas 7 kubik sampah organik bisa diletakkan.

"Selain tabung biogester, kami juga menyiapkan armada angkutan jenis tossa sebanyak dua unit sehingga bisa digunakan untuk mengangkut sampah organis di sekitar lingkungan perumahan itu," ujarnya.

Dikatakan, pengelolaan tabung biogester dan sarana pendukung lain dilakukan oleh kader lingkungan dan pengelola bank sampah yang sudah dibentuk di komplek perumahan elit tersebut.

"Pengelolanya diserahkan kepada masyarakat baik kader lingkungan maupun pengurus bank sampah yang bertugas mengolah sampah sehingga menghasilkan biogas dan menjadi energi alternatif," kata dia.

Ditambahkan, jika program itu berhasil maka setiap pengembang perumahan diminta menyiapkan lahan kosong atau fasilitas umum yang bisa dijadikan titik penempatan tabung biogester untuk pengolahan sampah.

"Ke depan, setiap pengembang wajib menyiapkan lahan atau fasum yang bisa dijadikan tempat meletakkan tabung biogester sehingga sampah rumah tangga bisa dijadikan bahan bakar warga sekitar," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement