REPUBLIKA.CO.ID, SOFIA -- Cosmin Moti tak akan pernah bisa melupakan malam ketika ia menjadi pahlawan Ludogorets. Bek tengah berusia 29 tahun itu berhasil membawa klubnya lolos ke fase grup Liga Champions Eropa dengan cara yang tidak biasa.
Moti harus memasang sarung tangan karena kiper Vladislav Stoyanov mendapat kartu merah dan diusir keluar lapangan. Kehabisan jatah pergantian pemain, Moti pun menjadi penjaga gawang dalam drama adu penalti dan sukses menggagalkan dua eksekusi tendangan lawan untuk memastikan kemenangan juara liga Bulgaria itu.
"Ini luar biasa. Seperti mimpi. Saya tak punya kata-kata untuk menjelaskan perasaan saya," kata Moti dalam situs resmi UEFA.
Ludogorets menjalani laga leg kedua playoff Liga Champions dengan menjamu wakil Rumania, Steaua Bucharest di stadion Vasil Levski, Sofia pada Kamis (28/8) dini hari WIB. Ludogorets yang sebelumnya kalah 0-1, sudah semakin dekat dengan kekalahan karena sulit mencetak gol meski tampil kandang sendiri.
Pendukung Ludogorets sontak bersorak karena gol yang mereka tunggu-tunggu akhirnya lahir pada menit terakhir jelang bubar pertandingan. Gelandang asal Brasil, Wanderson sukses menceploskan bola ke dalam gawang untuk memaksa pertandingan berlanjut hingga masa perpanjangan waktu.
Pelatih Ludogorets, Georgi Dermendviev menyebut anak asuhnya itu kerap menjadi penjaga gawang dalam latihan meski hanya untuk main-main. "Saya tanya kepadanya (Moti) apakah ingin menerima sarung tangan ini dan dia setuju," kata Dermendviev.
Pelatih berusia 59 tahun itu memberikan instruksi untuk tidak melompat terlalu dini dan menunggu arah bola. Dermendviev sempat memiliki keyakinan karena ia tahu Moti punya insting dan reaksi yang bagus.
"Kadang saya bermain-main untuk jadi kiper ketika latihan tapi ini pertama kali saya melakukannya dengan menggunakan sarung tangan," kata Moti. Ia mengaku hanya mengikuti instingnya untuk menentukan kemana arah ia harus melompat.