Ahad 31 Aug 2014 15:58 WIB

Wajah Cerah Nelayan Gaza

Nelayan Gaza akhirnya bisa melaut kembali usai 50 hari serangan militer Israel ke Gaza, Palestina.
Foto: Reuters
Nelayan Gaza akhirnya bisa melaut kembali usai 50 hari serangan militer Israel ke Gaza, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Wajah Mustafa Sultan, nelayan yang berusia 40 tahun dari Kota Lahia di bagian utara Jalur Gaza, terlihat cerah saat ia akhirnya bisa menangkap ikan lagi di laut. Sudah 50 hari ia tidak melaut lantaran serangan Israel ke Gaza.

Sultan adalah satu dari 4.000 nelayan di Jalur Gaza, yang tak bisa menangkap ikan selama operasi udara, laut dan darat militer Israel terhadap daerah kantung Palestina itu, yang dimulai pada Selasa (8 Juli) dan berakhir pada Selasa (26 Agustus). Agresi brutal militer Yahudi tersebut menewaskan 2.145 orang Palestina dan melukai 11.100 orang lagi --sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.

"Akhirnya, saya bisa pergi ke luar untuk melaksanakan karir menangkap ikan saya setelah saya tak bisa menangkap ikan selama perang di Jalur Gaza," kata Sultan. Ia menambahkan, "Kami sekarang bisa pergi sampai enam mil dari pantai, kami melempar jaring dan kami menangkap banyak ikan."

Sultan, yang raut mukanya tiba-tiba berubah, mengatakan, sebelum perang di Jalur Gaza, Israel membatasi daerah penangkapan ikan dari enam mil jadi tiga mil, dan daerah ini nyaris tak berisi ikan serta dipenuhi perahu dan nelayan, selain gangguan pasukan laut Israel terhadap nelayan.

"Setiap kali nelayan berusaha pergi lebih dari tiga mil, tentara Israel melepaskan tembakan ke arah mereka, tapi sekarang pada akhir pertempuran, kami bisa pergi salam enam mil dan tentara Israel tak menembaki kami," kata Sultan,

Ketika Israel menandatangani Kesepakatan Perdamaian Oslo dengan Palestina pada 1993, daerah yang diperkenankan untuk menangkap ikan di Jalur Gaza ialah 12 mil. Namun, ketika Hamas dengan menggunakan kekuatan merebut kendali atas wilayah itu pada musim panas 2007, Israel memberlakukan blokade ketat atas Jalur Gaza dan membatasi daerah bagi penangkapan ikan menjadi tiga mil.

Pada akhir operasi udara Israel berskala luas terhadap daerah kantung pantai tersebut pada penghujung 2012, Mesir menengahi kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas). Dan ada kesepakatan untuk memperluas daerah penangkapan ikan jadi enam mil, tapi Israel menguranginya jadi tiga mil setelah menemukan terowongan dari Jalur Gaza ke dalam wilayah Israel.

"Mencapai batas enam mil dan terus bertambah jadi sembilan mil lalu kemudian 12 mil dalam waktu satu bulan sungguh bagus," kata Ra'ed Baker, nelayan yang berusia 30 tahun dari Jalur Gaza. Ia berharap Israel akan berkomitmen untuk menambah daerah yang diizinkan bagi penangkapan ikan jadi 12 mil pada akhirnya.

sumber : Antara/Xinhua
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement