Senin 01 Sep 2014 21:01 WIB

CT : Pertumbuhan Ekonomi Hanya dinikmati Golongan Kompetensi Tinggi

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Menko Perekonomian Chairul Tanjung.
Foto: Republika/Prayogi
Menko Perekonomian Chairul Tanjung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung membenarkan bahwa ketimpangan ekonomi makin lebar.  Karena menurut dia hanya mereka yang memiliki kompetensi tinggi yang bisa menikmati pertumbuhan ekonomi.

"Pasti. Kenapa? Karena yang namanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan dinikmati oleh orang-orang yang memiliki kapasitas. Golongan itu yang bisa menikmatinya," ujarnya ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (1/9).

Baca Juga

Orang-orang dengan kompetensi minim hanya akan menikmati pertumbuhan ekonomi dalam porsi kecil. Akibatnya, ketimpangan kekayaan maupun pendapatan makin melebar.

Untuk itu menurut Chairul diperlukan kebijakan yang lebih berpihak kepada pemilik kompetensi terbatas. Kebijakan  yang dimaksud, misalnya mendorong usaha mikro, kecil dan menengah.

"Karena kita tahu 99,9 persen perusahaan adalah di Indonesia adalah mikro dan menangah. Hanya 0,1 persen yang perusahaan besar," kata Chairul.

Kemudian yang juga bisa didorong adalah teknologi pertanian. Sebanyak 35 persen penduduk Indonesia dikatakan mencari nafkah dengan bertani. Jika sektor ini didorong maka ketimpangan bisa dikecilkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement