REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Manajemen Persip Pekalongan akan fokus menyelesaikan kekurangan gaji sejumlah pemain setelah laga kompetisi Divisi Utama 2014 berakhir.
CEO Persip Pekalongan Budi Setiawan mengatakan sejak berakhirnya laga kompetisi Divisi Utama 2014, kondisi keuangan Persip tekor sekitar Rp 400 juta sehingga gaji sejumlah para pemain terlambat diberikan.
"Akan tetapi, para pemain tidak perlu khawatir karena kami bertanggung jawab membayarkan kekurangan gaji mereka. Jika tidak ada halangan pada awal September 2014 sudah bisa dibayarkan," kata Budi di Pekalongan, Selasa (2/9).
Ia mengatakan saat ini manajemen Persip masih fokus untuk melunasi kekurangan gaji para pemain sehingga belum ada rencana membubarkan tim kesebelasan kebanggaan warga Kota Pekalongan.
"Saat ini, kami masih fokus memikirkan soal pembayaran gaji pemain yang sempat tertunda. Nanti jika semuanya sudah selesai, kami baru akan menetapkan apakah ada pembubaran tim atau tidak," kata Budi.
Menurut dia, jika tidak ada pembubaran tim "Laskar Kalong" maka manajemen akan langsung menyambung dengan rencana persiapan menghadapi laga kompetisi Divisi Utama tahun mendatang.
"Kami berharap pada masyarakat memberikan dukungan dan dorongan pada Persip dapat mempersiapkan diri lebih baik pada laga kompetisi Divisi Utama tahun mendatang. Untuk sementara kami fokus melunasi hak-hak para pemain yang tertunda," ujar Bui.
Pemain Persip, Orock mengatakan dirinya terpaksa belum bisa pulang ke Jakarta karena belum mendapat gaji dari manajemen Persip. "Kami masih menunggu pelunasan gaji dari manajemen karena uang itu akan diberikan pada istri," katanya.