Kamis 04 Sep 2014 20:00 WIB

Mau Bank Syariah ''Selamat'', ini Strateginya

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Petugas melayani nasabah di banking hall salah satu kantor cabang Bank Muamalat, Jakarta, Senin (6/5).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas melayani nasabah di banking hall salah satu kantor cabang Bank Muamalat, Jakarta, Senin (6/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Direktur Bisnis Ritel PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, Adrian Asharyanto Gunadi, mengatakan menjelang integrasi perbankan ASEAN ada begitu banyak hal yang harus dilakukan. Nah, supaya perbankan Indonesia, khususnya Bank Muamalat tidak kalah bersaing ketika menghadapi pasar bebas, ia menyebutkan bahwa ada beberapa strategi.

Pertama, strategi jangka pendek yang diterapkan dalam kurun waktu 2013-2015. Strategi itu adalah memperkuat pondasi untuk teknologi informasi (TI) sekaligus memperkuat manajemen resiko. Artinya menjaga bank dari aspek resikonya seperti resiko likuiditas dengan menjaga dana selalu siap tersedia.

Selain itu, pihaknya memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan merekrut minimal 700 orang setiap tahunnya sebagai karyawan Bank Muamalat Indonesia.

“Kemudian kami memperkuat penetrasi pasar, memperluas jaringan kantor cabang dan menambah mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Kami juga memperbaiki kualitas dan melakukan inovasi produk,” kata dia, Kamis (4/9).

Ke depan, perbankan syariah harus mampu meningkatkan infrastruktur dan memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM). Sehingga siap menghadapi era MEA maupun era terintegrasinya bank tahun 2020 mendatang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement