Jumat 05 Sep 2014 08:27 WIB

Kabut Asap Makin Pekat Selimuti Sampit

Kabut asap. Ilustrasi
Foto: Rony Muharman/Antara
Kabut asap. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Kabut asap akibat kebakaran lahan yang menyelimuti Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengha semakin pekat, sehingga sebagian masyarakat mulai menggunakan masker saat beraktivitas pagi hari.

"Asapnya hari ini mulai pekat makanya saya pakaikan masker untuk anak saya. Jangan dibilang ini embun. Ini jelas asap karena bau bekas rumput terbakar itu sangat tercium," kata Hariyati, salah seorang warga Sampit di Sampit, Jumat (5/9).

Berdasarkan pantauan, asap cukup pekat terlihat sekitar pukul 06.00 waktu setempat, saat masyarakat Sampit mulai beraktivitas, khususnya para pelajar yang mulai berangkat ke sekolah dan pegawai yang berangkat ke kantor.

Banyak warga yang terlihat mengenakan masker agar tidak menghirup asap akibat kebakaran lahan yang dikhawatirkan bisa mengganggu pernafasan.

Bahkan, sejumlah pelajar yang melintas di kawasan Taman Kota terlihat menutup hidung mereka menggunakan sebagian kerudung yang mereka kenakan karena tidak membawa masker.

Di kawasan kota yang padat arus lalu lintas saat pagi, banyak anak yang berangkat sekolah, seperti di Jalan Achmad Yani, Jalan H.M. Arsyad dan seputaran Taman Kota, menutup hidung mereka karena asap terlihat cukup pekat.

Asap yang mulai tebal itu, juga membuat jarak pandang di Sungai Mentaya mulai terbatas. Hal itu, membuat warga yang berlalu lintas di sungai tersebut mengurangi kecepatan perahu atau kelotok mereka untuk menghindari tabrakan.

Asap yang mulai tampak pekat, diperkirakan sebagai dampak kebakaran lahan sehari sebelumnya, di antaranya di sekitar kawasan jalan lingkar Sudirman-Tjilik Riwut, Jalan Kapten Mulyono, Jalan Tjilik Riwut, serta sejumlah titik di kawasan ruas jalan Sampit-Bagendang.

Sebagian lokasi kebakaran cukup jauh dari jalan besar sehingga menyulitkan petugas pemadam memadamkan api. Kebakaran tersebut diduga dilakukan oleh oknum warga yang ingin membersihkan lahan mereka.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement