REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON--Pentagon memperkirakan terdapat belasan Amerika Serikat yang bergabung dengan kelompok Daulah Islam di Irak dan Suriah.
"Kami memperkirakan terdapat belasan yang bergabung dengan kelompok Daulah Islam," kata juru bicara Pentagon, Kolonel Steven Warren, Jumat (5/9).
Pentagon mengatakan bahwa secara keseluruhan warga AS yang beroperasi di wilayah Suriah berjumlah sekitar 100 orang. Namun, mereka belum bisa mengidentifikasi dengan kelompok mana saja mereka bergabung.
Sejumlah pejabat senior pemerintahan Amerika Serikat sebelumnya telah menyuarakan keprihatinan atas adanya gerilyawan asing di Irak dan Suriah yang memegang paspor salah satu negara Barat. Para gerilyawan asing itu dikhawatirkan akan kembali ke negaranya masing-masing untuk melancarkan serangan teror di Eropa maupun di Amerika Serikat.
Di sisi lain, sumber dari intelijen Amerika Serikat memperkirakan terdapat sekitar 1.000 orang dari Eropa yang bergabung dengan gerilyawan Suriah. Namun masih belum dipastikan dengan kelompok mana mereka menggabungkan diri.
Setidaknya satu orang warga Amerika Serikat yang menjadi anggota Daulah Islam terbunuh dalam peperangan di Suriah. Washington juga tengah menyelidiki apakah satu warga lain yang tewas juga merupakan anggota ISIS.
“Badan Investigasi Federal(FBI) telah menangkap sejumlah orang yang hendak berpergian dari Amerika Serikat ke Suriah untuk menjadi anggota Daulah Islam,” ujar Direktur Pusat Anti-Terorisme Nasional, Matthew Olsen.
Olsen menjelaskan bahwa meskipun belum ada indikasi adanya rencana serangan ISIS ke Amerika Serikat, negara tersebut masih harus waspada terhadap potensi serangan terbatas dari simpatisan kelompok Daulah Islam di wilayah Amerika Serikat.