REPUBLIKA.CO.ID, Mengenai pengayaan pelajaran kognitif, Pesantren Cahaya Islam tidak terlalu memadatkan dalam silabus belajar.
Menurut Arnol, pelajaran yang diterima santri sangat irit. "Bagi kita, biarlah irit namun tuntas. Kita jadikan pelajaran sesederhana mungkin sehingga memberikan ruang bagi santri untuk berkreasi," jelasnya.
Misalkan, pengajaran shalat jenazah. Santri benar-benar diajarkan mengenai tata cara menyelenggarakan jenazah dari mentalkinkan orang sakaratul maut hingga menguburkan. Santri benar-benar melakukan praktik memandikan mayat sampai menguburkan.
Demikian juga dengan praktik berkurban. Santri dipercaya untuk menyembelih hewan kurban. "Santri kita yang menyemblih sendiri, memasak sendiri, semuanya dilakukan secara mandiri," ujar Arnol.
Santri Pesantren Cahaya Islam senantiasa disiplin mengkaji terjemah Alquran setiap hari. Menurut Arnol, sesuai visi sekolah untuk mencetak agen perubahan dari Alquran, santri harus senantiasa berinteraksi dengan Alquran. Pantas saja, santri Cahaya Islam sering menyabet peringkat satu lomba tahfidzul Quran.
"Setiap pagi, santri kita selalu menerjemahkan Alquran, tidak peduli libur atau tidak. Program ini selalu diselenggarakan. Tujuannya untuk memanamkan kecintaan agar dekat dengan Alquran," paparnya.
Soal tahfidzul Quran, Cahaya Islam memberikan seluas-luasnya kepada santri untuk menghafal. "Kita berikan santri kesempatan jadi imam. Untuk kelas tujuh mengimami shalat Maghrib, untuk kelas delapan dan sembilan shalat Isya. Sementara untuk shalat Tarawih juga diimami siswa dengan target satu juz per malam," paparnya.
Saat ini, santri yang menuntut ilmu di Pesantren Cahaya Islam sebanyak 87 santri dan 79 santriwati. Pesantren setingkat SMP ini ditopang oleh 22 orang guru dan pembina asrama.
Santri yang belajar, 100 persen dibiayai oleh yayasan. Tahun ini, yayasan menalangi Rp 120 juta untuk beasiswa santri. Demikian juga mereka yang menamatkan pendidikan dan melanjutkan ke luar daerah.
"Kita lengkapi seluruh kebutuhan pendidikan dan uang saku Rp 300 ribu per bulan. Termasuk juga ongkos pulang kampung setahun sekali berupa tiket pesawat," paparnya.