REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Habibat lutung di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur, ikut terbakar ketika api menghanguskan sebagian kawasan taman nasional itu pada Selasa (9/9) hingga Kamis (11/9).
Menurut Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Ayu Dewi Utari, api membakar sekitar 450 hektare kawasan taman nasional di Gunung Bromo yang berada di wilayah Kabupaten Probolinggo hingga Lumajang.
Kebakaran melanda 100 hektare padang savana dan sekitar 350 hektar merupakan kawasan di sekitar tebing dari lereng Watu Kutho hingga Watu Gede, namun api berhasil dipadamkan pada Kamis (11/9) pukul 17.00 WIB, katanya saat dihubungi lewat telepon, Jumat (12/9).
"Tebing Watu Kutho hingga Watu Gede yang dipenuhi dengan tumbuhan cemara gunung yang merupakan habitat lutung Jawa ikut terbakar, sedangkan padang savana yang terbakar juga merupakan habitat burung-burung kecil," katanya.
Namun dia belum bisa memastikan apakah ada satwa yang mati akibat kebakaran itu, petugas tidak menemukan bangkai satwa saat memadamkan api.
"Kami tidak tahu apakah lutung dan burung-burung kecil tersebut ikut terbakar pada saat kebakaran di kawasan bukit Teletabis Gunung Bromo hingga kawasan B-29 Lumajang, namun ekosistem mereka dipastikan rusak karena sudah hangus terbakar terutama ekosistem burung di padang savana," katanya.
Ia menjelaskan kebakaran kali ini merupakan kebakaran terbesar dalam enam tahun terakhir. "Untuk melakukan rehabilitasi di kawasan padang savana yang terbakar memang tidak membutuhkan waktu terlalu lama karena suhu udara di kawasan setempat mencapai minus 7 derajat celcius dan tanaman di sana merupakan ilalang, rumput, dan pakis yang mudah tumbuh," paparnya.
Namun untuk mengembalikan habitat lutung Jawa di kawasan tebing yang ditumbuhi cemara gunung membutuhkan waktu cukup lama, bisa sampai puluhan tahun, untuk pulih. TNBTS mengimbau semua pihak selanjutnya ikut menjaga ekosistem di kawasan taman nasional dan sekitarnya untuk mencegah kejadian kebakaran terulang.
Sebelumnya ProFauna Indonesia menyatakan kerusakan lahan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru akan mengancam kelestarian habitat satwa liar yang dilindungi, terutama lutung Jawa (Trachypithecus auratus).