Sabtu 13 Sep 2014 19:08 WIB

Jokowi: Kita Sudah Terlalu Enak dengan Subsidi dan Ini Berbahaya

Red: Mansyur Faqih
Joko Widodo
Foto: Republika/ Wihdan
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR -- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menyatakan siap untuk tidak populer dalam menjalankan pemerintahannya. Khususnya terkait dengan masalah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Menurutnya, tantangan ke depan akan berat. Apalagi, besarnya subsidi BBM kebanyakan dinikmati orang-orang yang naik mobil pribadi.

"Subsidi inilah nantinya yang akan dialihkan untuk diberikan nelayan, petani, pembangunan irigasi, kesehatan dan pembangunan insfrastruktur lainnya. Negara tidak bisa secara terus-menerus memberikan subsidi seperti ini," katanya di Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (13/9).

Ia mengatakan, pemberian subsidi seperti ini akan membuat rakyat hidup konsumtif. Padahal, negara harusnya produktif, bukan konsumtif.