Selasa 16 Sep 2014 14:02 WIB

Kabut Asap Selimuti Riau

Kabut asap di Riau
Foto: mongabay
Kabut asap di Riau

REPUBLIKA.CO.ID, KUANTAN SINGINGI -- Kabut asap pada beberapa hari ini menyelimuti sejumlah tempat di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, sehingga jarak pandang warga hanya berkisar 200 meter dan memedihkan mata.

"Saya merasakan mata mulai pedih, membawa honda (mengemudikan sepeda moptor-red) mulai terganggu. Walaupun keadaan belum begitu parah, namun jika tidak segera ditanggulangi akan mengganggu warga beraktivitas," kata salah satu warga Kabupaten Kuantan Singingi Reflizar di Teluk Kuantan, Selasa.

Ia menyatakan khawatir pada beberapa hari kedepan kondisi asap semakin hari semakin tebal, apalagi saat ini mulai memasuki musim panas.

Jika penyebabnya adalah kebakaran lahan harus segera disikapi oleh instansi terkait agar tidak merambah lebih luas lagi, katanya.

Kabut asap terlihat jelas di sepanjang Judirman Taluk Kuantan, Kecamatan Kuantan Tengah, pengguna sepeda motor sangat terasa dampaknya sehingga bila kurang berhati-hati dapat terjadi kecelakaan.

"Saya yakin ini asap kiriman," ujarya.

Kepala Badan lingkungan Hidup Kuansing Hardi Yakup mengatakan, dalam sepekan ini hanya beberapa titik api ditemukan di wilayah Kuantan Singingi, itupun tidak terlalu besar dan letaknya jauh dari pusat Kota Taluk.

"Hanya lima titik api hasil pantauan sateli NOAA, namun tiga hari ini sejak 14-16 September 2014 titik api itu telah mati, kabut asap yang tipis adalah kiriman dari daerah lain," sebutnya.

Namun demikian, juga diminta agar masyarakat tetap betrhati hati di jalan raya. Selain itu, katanya, hingga saat ini belum ada laporan kejadian pembakaran lahan yang memicu terjadinya kabut asap.

"Kami akan tindak tegas jika warga atau pemilik perkebunan yang mencoba membuka lahan dengan membakar," tuturnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement