Selasa 16 Sep 2014 14:25 WIB

Menkeu: Ekspor ke Amerika akan Naik

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Chatib Basri
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Chatib Basri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Chatib Basri mengakui bahwa tidak mudah memperbaiki neraca perdagangan. Terlebih ketika harga komoditas mengalami penurunan yang berpengaruh pada penerimaan ekspor.

Meski begitu Indonesia masih punya kesempatan melihat perbaikan ekonomi yang terjadi di Amerika. Hal ini akan disambut dengan menggenjot nilai ekspor ke Amerika. Melihat kondisi perekonomian global, Chatib meyakini bahwa defisit transaksi berjalan masih akan di bawah 26 miliar dolar AS. "Akan ada tambahan dari ekpor mineral ore," kata Chatib, Selasa (16/9).

Chatib menambahkan, saat ini banyak negara yang pertumbuhan ekonominya melambat. Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 5,2 persen dikatakan masih lebih baik dibandingkan negara lain seperti Brasil dan Singapura.

"Kita hanya kalah dari India yang pertumbuhan ekonomi 5,7 persen dan Cina dengan posisi 7,5 persen," kata Chatib.  Namun diakui bahwa ekpor komoditas ke Cina akan terpengaruh perlambatan ekonomi global. Indonesia masih akan melakukan perlambatan pertumbuhan untuk sementara waktu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement