REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Mantan Manajer Putra Samarinda di era tahun 90-an Sutrisno Wiro mengaharapkan tim berjuluk "Pesut Mahakam" tersebut tidak berpindah markas dari Samarinda.
"Terlepas apakah Pusam memiliki nilai sejarah bagi masyarakat Samarinda, sayang bila klub yang sudah lama menjadi ikon kota ini harus berpindah home base," kata Sutrisno di Samarinda, Selasa (16/9).
Menurut Sutrisno, beragam persoalan yang dialami oleh manajemen terkait dengan finansial untuk pembiyaan klub, mestinya ada solusi baik dari pemerintah maupun pengusaha lokal yang ada di Samarinda.
"Di daerah lain bisa, kenapa di Samarinda tidak bisa, jadinya aneh, kalau tidak ada solusinya," ucap Sutrisno. Ia menyayangkan bila tim Pusam yang sempat jatuh bangun di kancah kompetisi Liga Indonesia itu harus bubar apalagi berpindah markas.
Karena itu, menurut Sutrisno, pada awalnya keberadaan Pusam dengan kondisi finansial yang serba pas-pasan saja tim berlogo ikan pesut tersebut masih tetap bisa eksis, dan ikut mewarnai persepak bolaan Indonesia.
"Sangat disayangkan kalau jadi pindah, semoga saja pemilik klub ataupun manajemen cepat menumukan solusi terbaiknya," kata Sutrisno.
Rencana perpindahan home base Pusam, disuarakan langsung oleh pemilik klub Harbiansyah Hanafiah usai laga terakhir Pusam di Liga Super Indonesia musim ini melawan Persebaya Surabaya.
Ketika itu Harbiansyah mengatakan akan memindahkan Pusam ke Sangatta Kutai Timur, karena kurangnya dukungan penonton di Samarinda menyaksikan pertandingan Pusam di Stadion Utama Kaltim.
Disisi lain, Harbiansyah juga menyebut tidak adanya dukungan dari pemerintah setempat terkait eksistensi klub yang menjadi kebanggaan kota Samarinda itu.