REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar menargetkan kontingen Indonesia dapat mempertahankan kembali posisi Juara Umum dalam ajang Asean Skill Competition (ASC) ke-10 yang akan diselenggarakan di Hanoi, Vietnam, pada 19 sampai 29 Oktober 2014.
ASC, ujar Muhaimin, merupakan ajang kompetisi sekaligus arena unjuk kebolehan terhadap penguasaan kompetensi keterampilan kerja berbagai bidang kejuruan oleh para tenaga kerja muda di negara-negara anggota ASEAN.
"Keikutsertaan kontingen Indonesia dalam ajang ASC merupakan salah satu upaya peningkatan standar kompetensi kerja ASEAN di berbagai bidang kejuruan yang diminati oleh dunia kerja dan industri," ujarnya di Jakarta, Selasa, (16/9).
Standar pelatihan kerja, kata Muhaimin, harus ditingkatkan. Penguasaan standar kompetensi dan keterampilan kerja merupakan syarat mutlak dalam menyongsong pelaksanaan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun 2015.
Kompetisi ASC, terang Muhaimin, dilaksanakan sejak tahun 1993 dan diselenggarakan setiap dua tahun sekali ini diikuti 10 anggota ASEAN yang terdiri dari Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja. Pelaksanaan ASC menjadi momentum bagi Indonesia untuk mencapai standar kompetensi dan keterampilan kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan memenuhi standar dunia internasional.
“Peningkatan standar kompetensi kerja menjadi keharusan agar tenaga kerja negara-negara ASEAN Umumnya dan tenaga kerja Indonesia khususnya. Mereka harus dapat bersaing dengan pekerja di luar negeri maupun pekerja asing di dalam negeri," kata Muhaimin.