Rabu 17 Sep 2014 11:31 WIB

Berhala Masa Kini Adalah Jabatan

Peziarah melihat makam Imam Syafi’i di Kairo, Mesir, Selasa (9/9). (Republika/Agung Supriyanto)
Peziarah melihat makam Imam Syafi’i di Kairo, Mesir, Selasa (9/9). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Kementerian Agama RI diminta untuk segera merevisi buku Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) untuk MTs Kelas VII yang menyebut bahwa makam wali adalah berhala dengan kalimat yang mengubah mentalitas anak didik agar antikorupsi.

"Jika tidak mampu ditarik maka harus direvisi. Misalnya, ditambahkan berhala adalah jabatan yang membuat orang disembah-sembah dan mencetak pribadi yang koruptif," ujar anggota Lembaga Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LBH NU) Jawa Timur Aan Ansori, Rabu (17/9).

Langkah tersebut sekaligus menjadi pembelajaran mental bagi anak didik bahwa konsep berhala di masa kini bukan makam wali. Namun, suatu obyek yang negatif, tapi dipuja-puja banyak orang.

Aan juga mengusulkan, dalam revisi tersebut juga harus dicantumkan penjelasan tentang ziarah kubur yang sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia. Ziarah kubur dalam hal ini, kata Aan,adalah bentuk penghormatan bukan menyembah kepada kuburan.

"Buku itu harus ditarik kemudian direvisi. Dicarikan padanan kata yang tepat tanpa menciderai tradisi masyarakat yang ada," jelas Aan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement