REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berencana membangun embung untuk menampung air hujan di sejumlah kelurahan di Kota Salatiga sebagai upaya mengatasi dampak kekeringan di wilayah setempat dalam jangka panjang.
"Saya sudah meminta Wali Kota Salatiga untuk mencari lokasi yang akan dibangun embung untuk mengatasi dampak kekeringan," katanya di Salatiga, Rabu (17/9).
Hal tersebut disampaikan Ganjar usai menyerahkan bantuan berupa tujuh truk tangki air bersih kepada masyarakat Desa Ngronggo RT 01 RW 04, Kelurahan Kumpulrejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga.
Menurut Ganjar, jika pembangunan embung bisa dilakukan sekarang atau pada saat musim kemarau maka bisa digunakan untuk menampung air pada musim hujan.
"Air hujan yang ditampung di embung itu bisa menjadi persediaan air bagi warga saat terjadi kekeringan," ujar politisi PDI Perjuangan itu.
Ganjar mengaku sanggup mencarikan dana sebesar Rp800 juta hingga Rp1 miliar untuk pembangunan embung di Kota Salatiga, namun sebelumnya perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat.
"Saya akan carikan sumber dana (untuk membangun embung, red) yang bisa digunakan secepat mungkin, hari ini siap besok saya kirim," katanya.
Wali Kota Salatiga Yulianto yang mendampingi Ganjar menyatakan siap menyediakan lahan untuk dibangun embung yang dapat menampung air sekitar 10 ribu meter kubik.
"Lokasinya sudah ada, tinggal dilakukan sosialisasi kepada masyarakat karena beberapa tahun lalu sempat diwacanakan pembangunan embung dan masyarakat menolak karena takut jebol," ujarnya.
Salah seorang warga Desa Ngronggo, Dul Ashar (53) mengungkapkan bahwa hampir tiap tahun, ratusan masyarakat di desa setempat kesulitan mencari air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Sejak Agustus 2014 kami sudah kesulitan mencari air bersih, sumur-sumur milik warga dan Sungai Serayu sudah mengering semua sehingga kami sangat mengharapkan bantuan air bersih dari pemerintah," katanya.
Ia mengharapkan, bantuan air bersih yang diterima warga desa dari pemerintah kota setempat dapat dilakukan secara berkelanjutan sampai musim kemarau berakhir.